Mohon tunggu...
Putri Afin Nurhayati
Putri Afin Nurhayati Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti Biologi Masa Depan, Mencoba setia dengan berpihak pada alam, Penyambung suara hati bumi

-

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama FEATURED

Gunung Semeru, Erupsi, dan Konservasi

1 Desember 2020   22:25 Diperbarui: 5 Desember 2021   05:19 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa saja sih makhluk hidup yang 'terancam' saat terjadi erupsi gunung berapi?

Sekilas informasi yang saya dapatkan, Semeru merupakan gunung berapi eksotis yang menyimpan keanekaragaman hayati unik dibanding ekosistem lainnya. Mengapa eksotis? 

Tercatat ada lebih dari 200 jenis anggrek yang berhasil terekam keberadaannya, dan beberapa jenis diantaranya endemik Gunung Semeru.

Adapun beberapa jenis paku-pakuan, lumut, hingga tumbuhan berbunga lainnya yang tidak banyak ditemukan di kawasan lain.

Di tahun 2020, menurut Jurnal Keong di Semeru tercatat ada 12 jenis spesies terekam. Catatan ini merupakan bentuk updating setelah 65 tahun penelitian Bapak Jutting.

anw, 'keong di semeru' itu bisa diklik yah hehe..

Sedikit contoh di atas mengindikasikan bahwa Gunung Semeru menyimpan kehati yang begitu potensial untuk semakin dieksplorasi dan observasi

Namun, bagaimana jika terjadi erupsi, atau minimal awan panas dan guguran abu saat ini?

Yang bisa diangkut hanyalah manusia, secara realistis. Tidak mungkin manusia akan membawa segudang tanaman anggrek, paku, hingga keong untuk turut mengungsi di posko bencana.

Bencana atau fenomena alam. Suatu hal yang tidak pernah bisa ditolak baik makhluk hidup maupun mati. Manusia merupakan agen yang membuat dan merencanakan akan dibawa kelangsungan hidup ini, yang dilakukan sekarang pasti akan didapatkan esok hari. 

Hubungannya dengan konservasi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun