Mohon tunggu...
Ita Fauzhiea
Ita Fauzhiea Mohon Tunggu... Guru - Don't know what to write

I am someone

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Enigma

23 September 2020   21:47 Diperbarui: 23 September 2020   21:58 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini adalah bacaan berat untuk hati yang sekarat

Dimulai dari sepasang mata jalang di pesta pernikahan

Pandangannya meneliti sebadan-badan sejak leher hingga tulang belakang

Lalu jatuh segelas Cabernet Sauvignon yang manis

Ruah sampai ke palung hati, mulai menari, lengkap dengan tawa

Kisah berlanjut di hari berikutnya, ketika pandang wajah

Sehijau daun ketapang, membayang-bayang ke peraduan

Mengikrarkan hari lahir sebuah tulang rusuk

Membunuh daging kesunyian yang dinginnya pernah menusuk-nusuk

Namun akhir-akhir ini, sebuah mimpi buruk terulang

Meski selimut sudah ditarik hingga ujung kepala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun