Akh! Kali ini aku terdengar lebay. Sungguh, aku takut dengan ekspetasi orang sekembalinya aku. Aku masih pribadi yang sama, masih dengan keterbatasan yang sama dalam bercas-cis-cus. Aku masih yang dulu, dengan mimpi yang sama, dengan kebiasaan yang sama. Tidak banyak yang berubah (kalau tak mau dibilang aku begini-gini saja). Tapi orang mulai mengira lidahku jadi lidah bule. Makannya tidak lagi tempe tapi keju. Kalau aku sudah tidak bisa bilang ko tapi jadi you dengan aksen Cinta Laura. Orang juga sudah mengira kalau cara berpakaianku mulai berani terbuka atau malah sudah terbuka sekalian, kalau aku sudah tak perawan karena bule-bule suka cewek eksotis kayak aku. Padahal sumpe, aku masih yang dulu- masih suka ikan teri dibanding spageti- masih  bilang ko untuk menunjuk kau atau kamu - masih berupaya tampil sopan tanpa menunjukkan belahan dada, paha dan anggota tubuh pribadi lainnya - dan tentu saja masih perawan karena memang cowokku bukan pria bule tapi jawa solo. Jadi aku masih yang dulu.
Jadi sejak pagi hingga aku menuliskan ini aku mendapat hikmat dariNya. "Kalau Tuhan telah memberiku beasiswa, DIA juga Allah yang sama akan memberikan yang terbaik buatku. Nggak perlu takut, bego!"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI