Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nasi, Ayam, dan Telur sebagai Tolak Bala dan Makanan Sakral dalam Tradisi Jawa

5 Januari 2021   14:20 Diperbarui: 6 Januari 2021   01:03 8542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpeng terlengkap dengan nasi, ayam., telur dan sayuran (Khoiron Bisri)

Secara filosofis, ayam yang dimasak utuh ini bermakna mengayomi atau memanjatkan doa. Ini sering dikaitkan dengan posisi Ayam Ingkung saat disajikan dalam prosesi kenduri/ selamatan. Posisinya tidur, menyembah. Mengakui kalau dirinya lemah. Perlu setiap saat memanjatkan doa untuk keberkahan dirinya dan lingkungan sekitarnya. 

Ayam Ingkung, dengan posisi menyembah (Kompas.com)
Ayam Ingkung, dengan posisi menyembah (Kompas.com)

Gastronomi dan Kebutuhan Nutrisi

Begitulah, ayam dan telur telah dikenal masyarakat Jawa sejak zaman kuno. Dengan kearifan lokalnya, melalui tradisi selamatan atau kenduri yang menyajikan nasi, ayam, telur serta sayuran dan ikan laut, merupakan upaya mengenalkan pada seluruh lapisan masyarakat bahwa mengkonsumsi makan-makanan tersebut adalah penting. Secara arif, kalangan yang lebih berpendidikan menjelaskan bahwa perpaduan nutrisi nasi, ayam, telur serta sayuran akan menjadikan masyarakat lebih sehat dan anak-anak akan mengalami pertumbuhan yang normal. 

Bahkan, seperti yang tercatat dalam Serat Centhini, masyarakat Jawa sebenarnya sudah mengenal gastronomi. Bagaimana menyajikan makanan secara indah. Enak dipandang dan nikmat dimakan. Melalui tampilan gunungan tumpeng, olahan lauk serta irisan garnish sederhana yang menyertainya.

Sumber Bacaan


1. Kompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun