Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Serunya Melacak dan Mengurus Ranmor Hilang, Libatkan Dukun, Polisi, dan Asuransi!

30 Desember 2020   13:10 Diperbarui: 28 April 2021   11:20 1205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu pengamanan ekstra agar terhindar dari para penjahat (Dokpri, ilustrasi latar justrice-trends.press)

Kendaraan Anda hilang? Saran saya, jangan pergi ke dukun atau orang sakti. Cukup lapor polisi. Atau urus ke pihak asuransi. Lengkapi dan bawa seperangkat bukti. Kalau nasib baik, ya kembali. Jika bukan rezeki, relakan dia pergi.

Sejak lama kendaraan bermotor, baik mobil maupun motor, jadi incaran favorit para penjahat. Bahkan, curanmor (pencurian kendaraan bermotor) ini lebih marak dibanding maling sapi, maling ayam, atau maling pakaian. Tak peduli saat kendaraan ada di rumah, di tempat parkir, atau pas lagi jalan sekalipun.

Maka, kita sering dibuat gemes, geregetan sekaligus marah, jika ketemu begal atau maling yang tertangkap. Mengingat kebengisan mereka saat beraksi. Demi hasrat perampasan atau pencurian mereka kadang bertindak brutal dan sadis.

Apes

Namanya juga apes. Dalam kurun waktu tiga tahun, saya pernah tiga kali mengalami curanmor. Satu mobil dan dua motor.

Ceritanya begini:

Toyota Kijang Grand N 1518 V milik saya buatan tahun 1993. Lumayan tua juga umurnya..he he he. Warnanya abu-abu metalik. Bodinya masih kenceng, karena belum pernah nubruk atau ketubruk. Cat juga masih orisinil. Belum overspet alias cat ulang. Karena sejak beli dirawat dengan baik, sehingga kinclongnya masih kentara. 

Memang bukan mobil baru sih. Walau tergolong mobil tua, tapi mesinnya masih sehat dan prima. Apalagi baru saya ganti piston dan ring sekernya. Tanjakan masih gampang dilahap. Apalagi jalan datar dan lurus. Dijamin ngaciir....

Baca: Siang Bolong di Bulan Ramadan, Tren Curanmor Sasar Parkiran Toko

Suatu ketika, saya pulang dari mengantar anak-anak lomba Deteksi Jawa Pos di Surabaya. Mobil saya parkir di gang masuk rumah, karena saat itu rumah sedang renovasi. Sebelumnya aman-aman saja, karena mobil terparkir di garasi rumah. Karena sekarang parkir sementara di luar rumah, maka mobil perlu saya beri pengamanan ekstra.

Dokpri (ilustrasi latar hexagon.com)
Dokpri (ilustrasi latar hexagon.com)
Selain central lock,  mobil saya lengkapi dengan gembok panjang yang "mengikat" setir dengan pedal rem. Bahkan, setiap selesai kegiatan, rotor pun saya ambil.

Tak cukup sampai di situ, kabel delco (kabel penghantar listrik dari accu ke mesin) turut saya lepas. Pengamanan berlapis ini membuat saya agak tenang. Tidur malam pun bisa nyenyak.

Posisi parkir di gang memang rawan. Jaraknya hanya 50 meter dari jalan raya. Tanpa dua komponen mesin itu, mesin mobil saya pastikan tidak bisa dinyalakan. Jika pintu mobil dibobol dan mobil didorong, roda memang masih bisa berputar. Tapi rem jadi keras dan kaku. Secara teori rem tidak akan berfungsi! Begitu pikir saya.

Apes tak dapat ditolak. Suatu hari, seperti biasanya, sekitar pukul 01.00 dinihari saya terbangun. Saya longok Toyota Kijang Grand lewat jendela. Di keremangan pagi saya kaget bukan kepalang.

Saya lihat lamat-lamat si Abu-abu metalik sudah tidak ada di tempat. Lenyap dari tempat parkirnya! Sambil mengucek mata, masih tak percaya, saya bergegas keluar rumah untuk memastikan. Benar ternyata, mobilnya sudah hilang. 

Ilmu Kaca Benggala

Singkat kata, paginya geger seisi kampung. Rotor dan kabel delco serta fotokopi STNK saya bawa ke kantor polisi. Ditanya ini itu dan langsung diketik. Sebenarnya saya sudah pasrah saja. Kalau bukan rezeki ya jangan diharap kembali. Tapi hidup di kampung sangat berbeda. Sering teman dan kolega datang dan menyarankan untuk membantu mencari. 

Mereka memberi alamat orang pintar, dukun, ustaz...yang ketika saya lakoni, akhirnya pulang membawa seribu nasehat dan syarat-syarat. Ada yang kasih garam, kertas rajah, air putih, pokoknya macam-macam.

Namun hari berganti hari semuanya nihil. Malah harus kehilangan waktu untuk ke sana ke mari sekaligus tambahan ongkos...he he he. Setelah saya hitung, ikhtiar menuruti saran teman sampai menghabiskan hampir 2 juta rupiah!

Paling seru dari semua ikhtiar melacak mobil yang hilang adalah menggunakan Ilmu Kaca Benggala.

Suatu ketika seorang teman dekat mengajak saya ke suatu tempat di Kabupaten Lumajang. Berangkat pukul 20.00 dari rumah. Tiba di lokasi pukul 23.00. Saat di perjalanan teman saya bercerita panjang lebar tentang keampuhan orang pintar di Lumajang ini. Beliau mampu melihat kejadian masa lalu. Termasuk peristiwa kehilangan alias kemalingan.

Singkat kata, saya bersama istri dan beberapa orang yang ikut rombongan diajak ke halaman rumah orang pintar yang gelap. Maka prosesi pun dimulai.

Sebuah kejadian aneh terjadi di depan saya. Tanpa bersuara, kami berlima dibuat takjub dengan munculnya tayangan-tayangan di sebuah kaca yang diletakkan berdiri sekitar 5 meter di depan saya.

Di kaca yang berdiri di tengah kegelapan itu, mula-mula muncul gambar mobil saya. Bentuk dan warna catnya, sangat persis. Saya dibuat geleng-geleng kepala. Lalu berikutnya, muncul tayangan gambar tembok rumah dan jendela tetangga yang samping rumahnya saya buat parkir malam itu. Terakhir, dimunculkan sosok wajah laki-laki yang saya tidak kenal. Kemungkinan besar itu gambar malingnya. 

Tapi saya nggak kenal dengan wajah itu. Akhirnya, kami pun pulang dengan sejuta tanda tanya. Kok bisa, beliaunya melakukan itu. Memutar ulang kejadian di masa lalu! Pakai ilmu jin atau apa, entahlah.

Tapi, lagi-lagi ya harus keluar biaya tambahan. Buat sewa mobil serta membayar driver untuk ke sana. Mobil saya yang hilang pun tetap tak kembali...he he he. Kata orang, itu namanya Ilmu Kaca Benggala. Nggak percaya, datang saja ke sana...he he he.

Puncaknya, saya dipertemukan oleh teman yang lain dengan seorang "penghubung" yang konon punya jaringan dengan dunia hitam. Konon "penghubung" ini mempunyai kedekatan dengan para bandol/penadah barang curian. Terutama hasil kejahatan ranmor.

Dijanjikan, dia bisa  menemukan mobil saya asal disiapkan tebusan dengan nomimal 20 juta, waktu itu. Saat itu harga pasaran Toyota Kijang Grand masih sekitar 50-60 juta. Awalnya saya menolak. Tapi setelah ditawari berulang dan diyakinkan akan ditemukan mobilnya, maka saya pun ke rumahnya. Saya siapkan uang 13 juta, karena itu yang saya punya.

Dijanjikan seminggu sampai dua minggu. Lalu, diminta menunggu sebulan sampai dua bulan. Bahkan sampai 6 bulan tak ada kabar. Ya..mungkin mobil Kijang saya sudah didendeng. Dipretheli, dijual secara terpisah-pisah. Akhirnya setelah 12 bulan, saya minta kembali uang saya. Ternyata kembali hanya 12 juta. 

"Satu juta buat biaya operasional," kata penghubung saya tadi. Saya cuma bisa mengelus dada dan tak berkata apa-apa lagi. Untung masih kembali...wkwk.

Kesimpulannya, jika kendaraan Anda hilang. Gak perlu usaha sana-sini. Percuma!

Dicuri Malah Untung daripada Dijual

Selain mobil, dua motor saya pun raib saat dipakai istri kerja. Diambil orang di tempat parkir, dalam waktu yang berbeda. Nah, ada yang menarik dari peristiwa ini. Motor yang kedua, adalah motor kreditan. Sudah 31 kali angsuran. Pelunasan hanya kurang 5 kali angsuran saja. Per bulan angsurannya Rp. 400,000.

Iseng-iseng motor ini saya tawarkan ke dealer Mokas (motor bekas) milik teman. Ditawar 8 juta. Saya tak melepasnya kalau tidak dibayar 9 juta,. Harga pasaran motor jenis ini yang saya tahu di kisaran antara 8,5-9,5 juta. Ndilalah... seminggu kemudian, motor ini juga raib digondol maling di parkiran sekolah.

Saya tenang saja. Toh, motor ini belum lunas kreditnya. Terpenting motor kreditan kan ada asuransinya. Segera saya siapkan surat-suratnya. Fotokopi KTP, KK, serta STNK.

Saya ke kantor polisi minta surat kehilangan. Akhirnya dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh petugas piket di Polsek Prigen. Petugasnya sambil senyum berkomentar, "Tahun lalu mobil. Sekarang motor," Saya dan istri diam dan tersenyum saja.

Segera, setelah lengkap, semua dokumen saya bawa ke kantor leasing di Pandaan. Di proses hari itu juga. Diminta menunggu 1-2 minggu ke depan. Kalau ada perkembangan akan dihubungi. Akhirnya, tepat dua minggu saya diminta ke kantor polisi lagi. 

"Bapak ke kantor Polisi, ya. Minta surat kemajuan," kata petugas leasing.

Sama pak polisi yang ramah, hari itu ya dilayani dan dibuatkan surat lagi. Inti suratnya, motor saya belum ditemukan jejaknya! 

Baca: 3 Tips Sederhana dari Curanmor

Dari Polsek, surat saya antar ke kantor leasing. Oleh petugas leasing, diminta menunggu lagi 1-2 minggu. Lebih dari 2 minggu saya menunggu, akhirnya ditelpon pihak leasing agar ke kantor bersama istri membawa dokumen asli. KTP asli, KK asli serta STNK asli. Tentunya. BPKB asli kan di kantor leasing.

Dokpri (ilustrasi latar: pexels.com)
Dokpri (ilustrasi latar: pexels.com)

Rezeki Anak Soleh

Tak dinyana tak diduga, sesampai di kantor leasing saya diterima oleh pimpinan dan diberitahu jika asuransi kehilangan motor saya bisa dicairkan. Alhamdulilllah......... Karena sudah hampir 3 tahun, kalau tidak salah, saat itu motor saya nilai asuransi sekitar 80% dari harga jual motor sejenis on the road. 

Saya diminta menghadap kasir dan diminta tanda tangan kwitansi pencairan asuransi kehilangan. Saya baca nominalnya senilai Rp. 12.000.000,-. Wow...masih dapat rezeki 12 juta.

Akhirnya, uang cash 12 juta saya terima. Tanpa potongan. Tapi, uang tersebut diminta lagi oleh kasir sebanyak 2 juta.

"Ini untuk melunasi angsuran bapak sebanyak 5x angsuran kredit yang belum lunas," kata kasirnya dengan ramah.  

Jadi, siang itu, saya pulang membawa uang cash 10 juta dari pencairan asuransi kehilangan motor saya. Padahal saat saya tawarkan ke dealer mokas hanya dibanderol 8 juta saja! Ya...rezeki anak soleh. Dijual hanya laku 8 juta. Digondol maling malah balik 10 juta.

Jadi, jika memang ranmor Anda hilang dan ada asuransinya, segera lengkapi berkasnya. Klaim asuransinya. Insya Allah akan cair. Tapi harus sabar dan tawakal.....

Waspada curanmor, ya! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun