Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uniknya Gaya Arsitektur Candi Jawa Timur

7 September 2014   23:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:22 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_341451" align="aligncenter" width="480" caption="Candi Kendalisodo, di Bukit Bekel Gunung Penanggungan"]

14100803351741257650
14100803351741257650
[/caption]

[caption id="attachment_341452" align="aligncenter" width="512" caption="Candi Guru, dekat puncak Gunung Penanggungan"]

141008035765041080
141008035765041080
[/caption]

Gaya punden berundak bisa dijumpai pada candi-candi yang dibangun di lereng Gunung Penanggungan.  Van Romondt mencatat tak kurang dari 80 buah candi kecil berciri punden berundak di tempat ini. Diantaranya, Candi Lurah (Kepurbakalaan No. I), Candi Guru, Candi Shinta (Kep. No 17.a),  Candi Yudha (Kep. No. LX) dan yang paling eksotis Candi Kendalisodo (Kepurbakalaan No. LXV). Penelitian terakhir oleh tim Ubaya (Universitas Surabaya), "ditemukan" lebih dari seratus candi punden berundak di Penanggungan

Selain di Gunung Penanggungan, di Lereng Utara Gunung Ringgit- Arjuna juga ditemukan candi-candi dengan ciri serupa.

[caption id="attachment_341453" align="aligncenter" width="512" caption="Candi Lurah"]

14100803991649237791
14100803991649237791
[/caption]

[caption id="attachment_341454" align="aligncenter" width="512" caption="Candi Shinta di Lereng Gunung Penanggungan"]

14100804221070071893
14100804221070071893
[/caption]

[caption id="attachment_341465" align="aligncenter" width="500" caption="Kendalisodo tampak depan"]

14100809701364029571
14100809701364029571
[/caption]

Gaya Brahu

Di Desa Bejijong, Trowulan Mojokerto  terdapat sebuah candi unik berbahan bata merah yang disebut Candi Brahu. Kata Brahu mungkin berasal dari kata brawu, berawu atau berabu. Masyarakat sekitar candi percaya bahwa di tempat inilah dilakukan pembakaran jenazah raja-raja Majapahit. Jadi bisa jadi kata Brahu ada kaitannya dengan kepercayaan bahwa tempat tersebut sebagai  tempat memperabukan (membakar) jenazah raja.

Candi Brahu memiliki ciri antara lain, kaki candi yang terdiri dari beberapa teras (tingkatan).  Tubuh candi ditempatkan agak ke belakang dengan bentuk dasar berdenah segi empat. Selain Candi Brahu, Candi Gunung Gangsir juga memiliki ciri yang hampir sama. Begitu pula Candi Jabung di Probolinggo.

[caption id="attachment_341455" align="aligncenter" width="414" caption="Candi Brahu di Bejijong Trowulan"]

1410080460553937019
1410080460553937019
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun