Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Juliantono Hadi, Meniti Jalan Sufi Menuju Tanah Suci

12 Oktober 2018   10:22 Diperbarui: 12 Oktober 2018   11:17 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Sebuah kisah menarik nan inspiratif. Suatu ketika, ada seorang wanita sedang menunaikan umrah, dia wanita wafat di Madinah. Karena tidak ada yang bertanggung nggurusi adminitrasi dan penguburannya. Akhirnya, jasadnya di bawa kerumah sakit untuk di simpan, sampai ada keluarga atau orang yang bertanggung jawab terhadap jenazah wanita tersebut.

Sampai suatu ketika ada seorang jamaah dari Indonesia bertanggung jawab mengurus jenazah wanita tersebut. Semua tahu, ngurus jenazah jamaah haji maupun umrah yang meninggal di Arab Saudi begitu rumit dan membuat kepada pusing tujuh keliling. Apalagi, ngurus proses pemakaman di Ma'la Makkah maupun di Baqi Madinah. di Namun, sosok jamaah itu tidak putus asa, sampai berhasil menyelesaikan adminitrasi.

Usai pengurusan adminitrasi dan dikuburkan di Baqi Madinah. Tiba-tiba, malamnya bermimpi. Dimana jenazah wanita tersebut menemui sosok pria yang membantu pengurusan admintrsi hingga proses penguburannya. Wanita berkata dengan renyah, dan mukanya berserir-seri bahagia "trima kasih banyak, atas bantuannya, sehingga saya di kuburkan di Baqi. Saya sangat bahagia, karena saya sudah disambut dengan hangat oleh istri-istri Rosulullah SAW". Saat sedang asik-asiknya, mimpi. Tiba-tiba terbangun.

Pria tersebut akhirnya mencari keberadaan keluarga dari jenazah yang di urusinya. Dan ternyata, oh ternyata, semasa hidupnya, wanita tersebut selalu menyampingkan gajinya, hanya digunkan untuk menyantuni anak yatim. Rupanya, kebiasaan menyantuni anak yatim itulah, yang menyebabkan dirinya di sambut hangat di alam barzah oleh istri-istri Roslullah SAW. Itulah salah satu kisah menarik yang sisampaikan oleh Saudar Jamhuri Asbar teman kuliah sewaktu di umm Al-Qura University Makkah.

Siapa-pun orangnya, mau menyantuni anak yatim, berarti telah membahagiakan Rosulullah SAW. Siapa-pun orangnya, mau membantu kesulitan orang lain, sudah pasti Allah SWT akan memudahkan kesulitannya. Siapan orangnya, yang mau meng-umrahkan atau menghajikan sesama, sudah pasti Allah SWT memberikan balasan setimpal kepadanya. Dia akan mendapat pahala secara sempurna, juga mendapatkan kebahagian ruhani yang tidak pernah dirasakan kecuali orang yang pernah merasakan dan menikmati kelezatannya.

 

SMK Dokter Soetomo dan Anak Yatim

 Gus Lutfi yang memberikan ceramah, telah berbagi trik untuk mendekatkan diri kepada Allah, yaitu mencintai Rosulullah SAW, tentu saja sahabat dan keluarganya. Juga mencintai kekasih- serta ulama, juga mencintai orangtua juga mencintai sesama manusia sebagai sesama hama Allah SWT. Orang tidak akan sampai rasa cintanya kepada Allah SWT, kecuali mencintai sesamanya. Smk dokter Soetomo telah mengawalinya sejak tahun 2014 yang lalu.

Teringat sebuah hadis Rosulullah SAW yang artinya "Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya (HR Muslim). Smekdor's telah mengamalkan hadis Rosulullah SAW, membumikan hadis Nabi pada kehidupan sehari-hari.

Seorang rekan yang bermukim di Jakarta berkata "saya mungkin sulit masuk surga Allah SWT, tetapi biarkan orang-orang Buta yang saya santuni, bisa menuntun diriku menuju surga". Dia menyadari bahwa ibadahnya sangatlah kurang, dan maksiatnya bagaikan lautan pasir di tepi lautan. Biarkan orang-orang tuna netra yang rajin ibadah, dan tidak pernah bermaksiat kepada Allah SWT, suatu saat menuntun dirinya menuju surga Allah SWT.

Orang-orang yang tidak cukup ibadahnya, tetapi amal sosialnya besar kepada sesasama, bisa jadi masuk surga lebih dulu, karena ibadah yang dilakukan anak yatim serta orang-orang yang tidak punya, akan mengalir deras pada orang yang membiayayainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun