Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jurusan Bahasa Arab Universitas Mendunia

12 Juli 2018   10:45 Diperbarui: 12 Juli 2018   10:50 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari Unisma, UMM, UIN Maliki, dan terahir di Univeristas Negeri Malang. Di UIN dan INISMA serta UM (Universitas Negeri Malang) di adalakah Workshop (Daurah). Sementara di Fakultas Sastra, jurusan Bahasa Arab, mengadakan Daurah Tadribiyah selama dua hari berturut-turut. Pesertanya lumayan, mulai dosen, guru, hingga para pencinta bahasa surgar dari berbagai kota.

Ketika datang ke kampus Hijau UNISMA, rekkor Unisma langsung menyambut dengan "Ahlan Wasahlan". Perbincangan begitu asyik dan menyenangkan, sehingga rektor-pun memutuskan akan menjalin kerja sama dengan Markaz.

Tidak main-main, sang rektor akan membuka jurusan baru bahasa Arab. Dr.Junaidi mistar menyampaikan "insa Allah bulan Februari rombongan Unisma akan datang ke Al-Riyahd untuk menindak lanjuti kerja sama. Dan, Yayasan sudah setuju akan dibukanya jurusan sastra Arab".

Tidak lupa mereka juga berkunjung ke kediaman KH Bashori Ali sang penggagas MTQ, dan penulis, serta pengajar aAl-Quran sejati. Cukup lama para pembesar bahasa Arab berbincang di kediaman KH Bashori Alwi. Gus Aanas dan Lutfi Bashori ikut serta menyambutnya yang ditemani langsung oleh Prof.Nurul Murtadho dan Ustad. Fuadz Effendy.

Foto Arsip Kegiatan
Foto Arsip Kegiatan
Perbincangan sangat hangat terus berlangsung antara tokoh-tokoh bahasa Arab Malang dan Arab Saudi. Menurutnya, IMLA di Indpnesia yang sangat  solid di dalam mengembangkan dan meperhatikan Bahasa Arab. Wajar sekali, jika ada ungkapan demikian, karena beberapa kampus besar di Malang, seperti UM, UMM, UNISMA, dan UIN ikut serta mengembangkan bahasa Arab.

Jika dihitung, ternyata sudah ada ada ratusan, bahkan sudah puluhan ribu lulusan bahasa Arab dari berbagai kampus di Malang. UM dan UIN penyumbang terbesar lulusan bahasa Arab. Selanjutnya mereka menjadi pengajar bahasa Arab di sekolah dan kampus di seluruh pelosok negeri. 

Bisa dilihat, hamper semua guru-guru bahasa Arab di tingkat SD, SMP, dan SMA, mayoritas lulusan Jurusan Sastra Arab universitas Negeri Malang. Bahkan, dosen-dosen PKPBA UIN Malang, cukup banyak lulusan dari Fakultas Sastra jurusan Bahasa Arab.

Puncaknya, ketika Dr. Abdullah Saleh Alwashmi (Sekjen Markaz) di daulat sebagai doctor HOC di UM, dimana semua merasa lega dan bangga, ternyata sejak berdirinya UM, belum pernah memberikan HOC bidang bahasa Arab. Ini HOC yang pertama. Luar biasa. Semua orang tahu, bahwa Jurusan Bahasa Arab Fakultas Sastra di UM memang keren dan matab.

Turut hadir dalam acara penganugarahan HOC bidang bahasa Arab terhadap DR. Abdullah Saleh Alwashmi Markaz Malik Abdullah bin Abdul Aziz Riyad KSA, antara lain,pendiri IMLA, Ahmad Fuad Effendy, Dr. Prof. Dr. Abdul Karim (WAMI), Dr. Muhammad Alluwaimy, Dr. Khalid, Dr. Badr Nashir. Dari jajaran pengurus IMLA, antara lain ; Prof. Dr. Imam Asrori (Ketua), Ahmad Fuad Efendy MA, (Mustasyar, Wa Muassis), Prof. Muhaiban (Musytasar), Prof. Dr. Nurul Murtadha , Dr. Wildana (Sekjen), Dr. Hanik Malikatussihah dan Dr. Mamluatul Hasanah (Amin Sunduq), Ustadz Ahsanduddin  dan Ustdz Ahmad Makki Hasan Sekretaris), Dr. Uril Bahruddin(Bid.Ta'aun), Dr. Halimi Zuhid (Koord. Nasyr Majallah) dan usatdz Wahib Hariyadi.

 Dr. Uril Bahruddin UIN, Dr. Juaindi Mistar UNISMA, serta utusan dari Universitas Brawijaya hadir juga dalam acara tersebut. Semua acara berjalan dengan baik dan lancar. Semua dosen jurusan bahasa Arab dan agama Universitas Negeri Malang ikut serta dalam penganugerahan Dr. Abdullah Saleh Alwashmy sebagai penerima Gelar Doktor Honoris Causa bidang Pengajaran Bahasa Arab dan Perencanaan Bahasa dari Universitas Negeri Malang (UM).

Usai acara, Wahib Dariyadi mengajak berselancar belanja oleh-oleh khas Malangan. Makan khas Arab juga menjadi bagian dari wisatanya. Mereka berkeliling dari satu tempat ke tempat lain mencari pernah pernik, termasuk di Pasar Besar. Dan, mereka belanja kain di toko Kain Nelly untuk dibawa ke Arab Saudi. Berfotria di depan balai kota Malang dengan busana lebih gaul dari pada mursid wisatanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun