Mohon tunggu...
Abdul Adzim Irsad
Abdul Adzim Irsad Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Universitas Negeri Malang

Menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berhala itu Bernama "HandPhone"

16 Maret 2018   14:41 Diperbarui: 16 Maret 2018   14:39 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak pingin ke Makkah, berarti hatinya sedang sakit. Dan barang siapa yang sering ke Makkah tetapi hatinya tetap keras, berarti sakit parah. Dulu, apapagu agama dan keyakinan, pasti ingin datang ke Makkah, dengan kata lain Makkah pernah menjadi kota suci 1001 Tuhan. Tapi, itu dulu.

Nabi dan utusan datang hidup di Makkah ditugaskan membersihkan kota Makkah dari ratusan, bahkan ribuan Tuhan dalam bentuk berhala. Puncaknya pada masa Rosulullah SAW, dimana Makkah bersih dari beragam jenis berhala.

Puncaknya setelah fathu Makkah (pembebasan Makkah), dimana Rosulullah SAW memerintahkan para sahabat membersihkan sekitar Baitullah dari puing-puing berhala, tepatnya pada 11 Ramadan tahun 8 Hijriyah. Sejak saat itu, hingga sekarang ini tidak satu-pun jenis berhala ada di kota Makkah. Apalagi, saat ini Rosulullah SAW mendapatkan wahyu yang mengisyaratkan akan berahirnya tugas beliau SAW sebagai seorang utusan Allah SW bersama para sahabat.

Allah SWT berfirman "apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (Fathu Makkah).Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Menerima taubat (QS.An-Nasr(110 : 1-3)

Sahabat Abu Bakar Al-Siddiq-pun mendekat dan menangis. Kemudian Rosulullah SAW bertanya kepadanya "kenapa engkau menangis? Abu Bakar ra menjawab "berarti tugas kita selesai. Sebentar lagi kita akan berpisah". Rupanya, Abu Bakar ra, sedih bukan karena tugas yang rampun, tetapi kebersamaan dengan Rosulullah SAW sebentar lagi akan berahir. Tidak ada yang lebih menyedihkan melebihi berpisah dengan Rosulullah SAW.

Selanjutnya, sahabat-sahabat Rosulullah SAW berlomba-lomba  mengancurkan berhala yang terbuat dari beragam batu dan kayu. Khalid bin al-Walid ra, yang pernah menyembah berhala saat masih jahillah bertugas merobohkan berhala Al-Uza.  Sementara sahabat Amr bin Al-Ash yang kemudian dilantik menjadi Gubernur Mesir ditugaskan merobohkan berhala Suwa . Sedangkan sahabat Saad bin Zaid Al-Asyhali menghancurkan berhala Al-Mana. Sejak saat itu, tidak ada lagi berhala lagi.

Di Era Modern ini, sudah tidak ada lagi berhala, karena berhalanya berubah menjadi "selfie". Dalam sebuah hadis Rosulullah SAW diterangkan, ketika terdengar suara panggilan adzan, malaikat-pun lari terbirit-birit karena ketakutan. Tapi itu dulu. Saat ini, ketika terdengar suara adzan, malaikat tidak akan lari, tetapi bersembunyi di dalam Handphone. Wong, ketika shalat-pun, kadang masih sempat-sempatnya mematikan Handphone.

Nah, sebelum berangkat haji dan umrah ke Makkah, masing-masing sudah mempesiapkan handphone dan kameranya masing-masing untuk berfoto dan selfieria. Orang yang berada di Multazam lebih banyak berfotoria dari pada bermunjat kepada Allah SWT. Kalau mereka bisa melihat, pasti akan terkejut karena bangsa jin mentertawakan bangsa manusia yang sedang berselfiria di depan Baitullah.

Cukup banyak kumpulan-kumpulan taklim (halakoh), ternyata mereka sedang mengadakan "halakoh waifiyah". Berkumpul hanya mencari sinyal Wi-Fi. Dari sekian banyak orang yang umrah dan haji, bisa dipastikan 90 % membawa handphone berkamera. Tidaklah masalah membawa handphone berkamamera, yang terpenting syiar islam ketika berada di Makkah tetap terjaga dengan baik yaitu "thowaf". Pastikan, ketika berada di Makkah, memperbanyak Thawaf.

membawa HandPhone saat ibadah haji dan umrah merupakan suatu yang wajib. Tetapi, ketika sibuk dengan Handphone ketika sedang ibadah itu tanda tanya. Pastikan, ketika umrah, menghidupkan twawaf, karena itu menjadi ciri khas ibadah di tanah suci Makkah. Jangan sampai bermukim di tanah suci Makkah, tetapi justru lebih banyak selfinya dari pada Thowafnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun