Mohon tunggu...
Mario Amarya
Mario Amarya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

Saya hobi menulis dan saat ini sedang mencari pekerjaan tetap yang berhubungin dengan menulis dan menerjemahkan.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ketika Flash Handphone 'Menodai' Turnamen All England 2024

18 Maret 2024   21:51 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:24 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi flash camera Handphone. Sumber: Istockphoto 

All England 2024 menjadi turnamen teristimewa dan spesial bagi pemain bulutangkis Indonesia, karena berhasil membawa pulang 2 gelar juara dan 1 gelar runner-up, terlebih 1 gelar juara dan 1 runner-up tersebut diraih oleh tunggal putra Indonesia, Jojo dan Ginting. Berbeanding terbalik dengan Indonesia, All England 2024 terasa begitu apes dan mengenaskan bagi tim Jepang karena 3 wakil di 3 sektor yang tampil di final semuanya berakhir dengan runner-up. 

Dari beberapa edisi All England yang pernah digelar, nampaknya di edisi tahun ini menjadi 'ternoda' oleh satu hal yang sebenarnya dilarang di era canggih ini, yaitu adalah Flash Kamera Handphone. Ya, sebagaimana diketahui gedung olahraga dan gedung teater memang melarang penontonnya untuk menggunakan flash kamera HP. 

Itu karena pancaran sinar yang ada dalam flash tersebut akan mengganggu orang-orang yang sedang beraktivitas tersebut, terkhusus gedung olahraga yang menjadi tempat para pemain melaksanakan rutinitas dan melaksanakan pertandingan.

 Walaupun sudah banyak pihak menyampaikan peraturan dan larangan, namun masih saja ada yang membandel. Contoh terbaru akibat penggunaan flash HP ya yang baru saja terjadi di turnamen sekelas All England. Tidak habis pikir, ada beberapa penonton yang nekat bermain flash camera HP ketika pertandingan sedang berlangsung, apalagi di pertandingan badminton di ajang sekelas All England.

 Padahal di beberapa edisi All England sebelumnya, tidak pernah ada kejadian seperti ini. Salah satu insiden yang baru saja terjadi adalah di pertandingan Perempatfinal hari Jumat yang lalu, di pertandingan antara Gregoria 'Jorji' Mariska Tunjung melawan Akane Yamaguchi. Hal tersebut terjadi di menjelang akhir set 3 (rubber) ketika posisi skor 20-18 dan Gregoria sedang ingin mengejar ketertinggalan.

 Namun, Jorji menghentikan pertandingan karena terganggu oleh flash camera HP seorang penonton. Jorji yang menghentikan pertandingan protes kepada wasit untuk mengulang, namun tidak digubris dan ahirnya poin didapatakan oleh Akane. Jorji tersingkir dan hal tersbut membuat Jorji sempat menangis. 

Tragis memang, ketika seorang atlet kalah bukan karena kehebatan lawan namun dikalahkan oleh teknologi flash yang mengganggu pandangan. Dan itu tidak hanya terjadi sekali, namun juga berkali-kali. Bahkan di final antara Jojo vs Ginting kemarin, kejadian penonton menghidupkan flash camera HP juga terjadi. Ginting yang sempat memprotes hal tersebut. Meski begitu, pertandingan tetap berjalan lancar. 

Peringatan dan tamparan keras bagi BWF untuk lebih tegas kepada penonton perihal larangan Flash HP

Kejadian terganggunya para pemain bulutangkis akibat penonton yang menggunakan flash camera HP tersebut pastinya menjadi peringatan dan tamparan keras bagi BWF dan panitia pelaksana untuk lebih tegas dalam melarang penggunaan flash kamera HP di dalam arena olahraga. 

Entah apakah penonton tersebut tidak sengaja atau memang sengaja menghidupkan flash camera untuk mengganggu konsentrasi pemain, tetap saja hal tersebut dilarang dan dapat mencoreng sportivitas. Apalagi penggunaan flash camera HP yang nekat tersebut dilakukan di turnamen sekelas All England. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun