Mengunggah foto anak, tak lepas dari seragam sekolah orang kayanya, atau ketika sedang makan di luar. Walau menurutku tempatnya biasa aja sih, cuma lebih barat aja.
Meski aku telah mengenal tabiatnya, tapi memang update-an statusnya cukup mengganggu, karena datang lagi dan lagi. Ingin menegur pun, aku tak berani. Khawatir dengan hatiku sendiri.
Syukurnya kemudian BBM tak populer, sampai kemudian betul-betul tutup usia. Aku tak menyimpan nomornya, entahlah jika ia yang menyimpan nomorku. Cukup sudah, di WA ini, jangan rusak hatiku lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!