Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jual Rumah demi Bayar Utang, 2 Hal Penting untuk Pembelajaran

11 Oktober 2023   12:39 Diperbarui: 12 Oktober 2023   06:50 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun harus diingat bahwa tak semua orang punya kemampuan memanajemen utang demikian baiknya. Pasti butuh pengalaman dan kemampuan yang bukan asalan.

Bagi orang yang masih pemula dalam berbisnis atau berinvestasi, patut dipertimbangkan lebih dalam dan serius lagi bila tertarik ingin menggunakan utang. Jangan sampai bisnis atau investasi yang sudah dibangun menjadi hancur seketika gara-gara terlilit utang.

Paling berbahaya sebenarnya adalah mengambil utang cuma sekadar untuk memenuhi keinginan, bergaya hidup mewah, dan bersenang-senang. Dengan kata lain, utang bukan untuk tujuan produktif melainkan konsumtif.

Fakta paling nyata dari utang adalah, tak peduli bagaimana caranya, cicilan harus segera dibayar sesuai jangka waktu yang sudah ditetapkan. Kreditur cuma mau menerima angsuran cicilan dibayar setiap bulan sesuai kesepakatan, bukannya berbagai alasan.

Tidak ada guna alasan misalnya; kondisi keuangan lagi seret, usaha tidak berjalan, jualan tidak laku, atau dana buat cicilan terpakai untuk kebutuhan lain misalnya berobat dan sebagainya.

Saat masih "bandel" tidak mau bayar, siap-siap saja dengan sanksi denda penalti atau bahkan lebih parah, harta benda yang dimiliki akan segera disita dan dilelang. Sekali lagi, utang berpotensi menjadi jebakan yang bisa mencekik leher, bila tak dipertimbangkan dengan baik.


Akan lebih baik menahan diri menunda kesenangan dan keinginan untuk sementara waktu daripada harus memaksakan diri dengan menempuh jalan berutang. Ingat selalu risiko terburuk yang bisa menimpa.

Kedua, rumah bukanlah aset

Kaget dengan pernyataan ini? Sama, awalnya saya juga kaget namun setelah mendapat penjelasan dan memikirkan ulang akhirnya saya bisa menerima.

Robert Kiyosaki, seorang investor properti sekaligus penulis banyak buku best seller misalnya "Rich Dad, Poor Dad" atau "Cashflow Quadrant" menyampaikan hal penting tersebut. Rumah bukanlah aset melainkan liabilitas.

Kiyosaki menjelaskan, secara sederhana aset adalah sesuatu yang bisa memasukkan uang ke dalam kantong kita. Liabilitas sebaliknya, sesuatu yang bisa mengeluarkan uang dari kantong kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun