"Darimana kamu menyimpulkan?"
"Dari caramu menjawab pertanyaan-pertanyaanku barusan,"
"Memang bagaimana seharusnya?"
"Kamu hanya akan diam."
"Apa maksudnya?"
"Kamu hanya akan diam sebab kamu tidak akan menemukan jawabannya. Aku hanya ingin percaya jika kamu benar-benar menyukai seseorang, kamu tidak akan sibuk merangkai alasan-alasan yang membuatmu menyukainya. Kalau perasanmu tulus sungguhan, bagaimana pun dirinya, kamu tetap akan menyukainya. Tidak peduli apakah ia berbeda, apakah ia unik, apakah ia baik dan sebagainya. Kamu seharusnya tidak menemukan jawaban apa pun atas pertanyaan yang kulontarkan padamu. Sesederhana itu."
"Aku menyesal,"
"Untuk apa?"
"Karena telah menjawab pertanyaanmu,"
"Tidak perlu,"
Aku mengamatinya. Ada raut menyesal di wajahnya.