Mohon tunggu...
Binoto Hutabalian
Binoto Hutabalian Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis di www.sastragorga.org

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Testimoni Rindu

16 Oktober 2019   18:40 Diperbarui: 16 Oktober 2019   18:43 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku pernah membukukan lukadalam kitab-kitab cinta yang pasrah dikerubungi debu.
Nganga rindu, yang berbait-bait mengerangkan perih.
Rasa yang berabad-abad memar
terhajar seonggok bayang-bayang
: cinta yang nguap dan lindap di jendela kaca dan sepasang mata yang tak henti-hentinya menguras warna gerhana yang selalu meluap di teras rumah.

Aku pernah rubuh. Tumbang dan rebah bersama huruf-huruf yang berceceran di lantai keramik. Dan air mata
Yang gagal menukangi namamu.

Aku pernah. Pernah mual. Puyeng dan nyaris kumuntahkan wajahmu yang berubah kunang-kunang dalam paru.
Aku pernah.
Pernah pegal menunggumu menyalakan lilin di atas kue ulang tahun
Dan yang berkali-kali gagal disampingmu. Menyuapimu sepotong cinta dan segelas anggur rindu yang cukup lama kupermentasi di lemari hati

Samosir. 11/10/2004

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun