Wahai awan berarak yang sedang menuju ke utara
sertakan guratan peluh rinduku di gugusmu itu
dalam kesunyian malam menerawangi bintang-bintang
pada seorang ibu yang berada di seberang..
Dan Jika kau jatuhkan bayangan pekatmu itu
pada sebuah pohon rindang di samping rumah kecil berwarna hijau
disanalah seorang wanita separuh tua duduk mematung
pada sebuah bingkai gambar fotoku di sudut lemari tua.
Dia sedang berbalut siksa rindu, pada seorang perantau yang belum kembali pulang
bukan perantau tak berbalas rindu, atau seorang anak nak lupakan ibu