Mohon tunggu...
ganes gunansyah
ganes gunansyah Mohon Tunggu... dosen -

saya tenaga edukatif di Jurusan PGSD UNESA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orientasi Penyelenggaraan Pendidikan Dasar Berbasis Pendidikan Karakter

3 November 2010   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 2101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Diakui dan disadari atau tidak, hal-hal yang dikemukakan di atas dewasa ini sudah ada dan dari hari ke hari semakin nampak jelas terlihat di Indonesia. Maraknya kekerasan yang melibatkan anak-anak usia sekolah, seperti gank motor dan gank anak-anak perempuan yang terjadi di beberapa tempat di tanah air ini merupakan kasus-kasus yang menunjukan kesepuluh tanda-tanda jaman yang dimaksud di atas. Selain fenomena/gejala tersebut, masalah lain yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah sistem pendidikan prasekolah dan pendidikan dasar yang ada dewasa ini menunjukan kecenderungan untuk gandrung dan lebih berorientasi pada pengembangan otak kiri (kognitif) sementara pengembangan otak kanan (afektif, empati, dan rasa) seringkali kurang diperhatikan bahkan malah terabaikan.Jika berbicara mengenai upaya penanaman dan pembinaan kepribadian dan karakter, maka pengembangan dan optimalisasi fungsi otak kanan menjadi penting. Jenjang pendidikan dasar sebagai tiket masuk untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih atas, justru harus memberikan orientasi yang lebih pada usaha membekali anak didik dengan pendidikan dan pembelajaran yang berorientasi pada penanaman dan pembinaan kepribadian dan karakter. Adapun pengembangan aspek kognitif/intelektual hanya sebagai peletak dasar.

2. Pendidikan Karakter sebagai Kebutuhan bagi Siswa Sekolah Dasar

Dimuatnya kata-kata beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab yang terdapat dalam ketentuan umum UUSPN No. 20 Tahun 2003 point 2 menunjukan bahwa implementasi pendidikan hendaknya berbasiskan kepada seperangkat nilai sebagai panduan antara keseimbangan ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan pendidikan nasional yang memberikan perhatian dan penekanan aspek pembinaan keimanan dan ketakwaan mengisyaratkan bahwa nilai dasar pembangunan karakter bangsa bersumber dan harus bermuara pada penguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengan keyakinan agama yang diyakininya.

Menurut ASCD for the Language Learning: A Guide to Education Terms, by J.L McBrien & R.S. Brand, Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development (Endang Sumantri:2010) bahwa pengertian karakter telah dicoba dijelaskan dalam berbagai pengertian dan penggunaan, diantara dalam konteks pendidikan, karakter seringkali mengacu pada bagaimana ‘kebaikan' seseorang. Dengan kata lain, seseorang yang dianggap memiliki karakter yang baik akan mampu menunjukan sebagai kualitas pribadi yang patut serta pantas sesuai dengan yang diinginkan dalam kehidupan masyarakat. Karena itu, pendidikan karakter senantiasa akan berkaitan dengan bagaimana memberikan mengajarkan anak-anak tentang nilai dasar manusia yang diantara memuat tentang kejujuran, kebaikan, kedermawanan, keberanian, kebebasan, persamaan, dan kehormatan.

Sumantri (2010) menambahkan bahwa dalam pendidikan karakter, terdapat enam nilai etik utama (core ethical values) seperti yang tertuang dalam deklarasi Aspen yaitu meliputi (1) dapat dipercaya (trustworthy) seperti sifat jujur (honesty) dan integritas (integrity), (2) memperlakukan orang lain dengan hormat (treats people with respect), (3) bertanggungjawab (responsible), (4) adil (fair), (5) kasih sayang (caring) dan warganegara yang baik (good citizen).

Lebih lanjut, Sumantri (2010) menjelaskan beberapa esensi nilai karakter yang dapat dieksplorasi, diklarifikasi dan direalisasikan melalui pembelajaran baik dalam intra dan ekstrakurikuler antara lain sebagai berikut.


IDEOLOGI

(IDEOLOGY)

AGAMA

(RELIGION)

BUDAYA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun