Mohon tunggu...
Naldi Bee
Naldi Bee Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kegalauan Mahasiswa Tingkat Akhir

18 Januari 2012   14:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

menulislah...

unkap kakanda yang ngotot agar adiknya dapat terus  menulis bebas,dan  puas tanpa batas. jika kita melihat selayang saja bahwa sering kita berpikir bahwa menulis tidaklah begitu menyulitkan, namun memang benar adanya, menulis tidaklah sulit jika kita konsisten untuk melakukan, dan sedikit meluangkan waktu untuk memulainya.

malam ini, sama dengan malam-malam yang lainnya, tak ada yang membedakan dan tak ada yang khusus dalam bentuk maupun suasana, gelap gulita, namun jauh dari itu ada aktivitas yang membalut dalam setiap malam dengan waktu  yang terus berjalan, ketika kita semua beristirahat dengan nyamannnya dan bersantai dengan keluarga, kerabat dan pacar, bercengkrama dan menikmati hasil dari usaha disiang hari.

namun, lain dari pada itu, banyak diantara kita juga terbelut dengan aktivitas yang belum terselesaikan, kegiatan yang masih menumpuk, dan janji yang terus mengejar, sehingga menulis pun kadang kala tersampingkan.

lebih lima hari, tulisan sederhana tak terposting di kompasiana, hal ini bukan berarti tidak lagi ingin eksis di forum  ini melainkan aktivitas  menunggu untuk diselesaikan dan aksespun yang sangat terbatas. (mahasiswa sok sibuk) :D

kita sering berpikir ketika mahasiswa disibukkan dengan kegiatan-kegiatan organisasi (aktivis), apa garansinya disaat mereka telah diwisuda, apa jaminannya ketika mereka lebih banyak gagal dalam , lain dari pada itu ada mahasiswa yang hanya kuliah 5K Kuliah, Kantin, Kostan, kampung dan Kencan, pada kenyataannya mereka lebih sukses dari pada para aktivis yang sibuk dengan kegiatan sosial, dan organisasi.

namun tidak hanya sekonyong-konyongnya berdasarkan tolak ukur aktif berorganisasi saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinnya dalam menuju kesuksesan, seperti, faktor kekerabatan, ini terlihat dari kultur dinegara ini dimana lebih mempertimbangkan faktor kekerabatan (emosiaonal) dan hunbungan kekeluargaan lainnya, sehingga tak jarang ada diatara kita yang kerja diperusahaan dan intansi pemerintahaan tanpa kapasitas yang kompeten dimilikinya.

selain itu, faktor money juga sangat mempengaruhi, tersendat sedikit uang yang berbicara, maka urusan akan terselesaikan.

lain halnya jika mahasiswa yang ber idealis kuat, mereka lebih mempertimbangkan proses dalam mencapai suatu tujuan, ketika dalam proses itu terdapat keganjilan-keganjilan dan ketidak sesuaian dengan idealnya suatu sistem, maka  ada dua pilihan yang terbesit, pertama, melawan sistem yang ada. kedua pergi meninggalkan kekotoran yang ada demi sebuah harapan yang mungkin tidak pada tempatnya saat itu.

berkaca dari fenomena tersebut, ada rasa kekhuatiran ketika kita diwisuda dituntut dengan kalimat "harus suskses" dari kalangan masyarakat, ada rasa minder dan galau selalu menggerutu di benak saat ini.

(kegalauaan mahasiswa tingkat akhir)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun