Mohon tunggu...
muhammad nurul
muhammad nurul Mohon Tunggu... Penulis Baru

Instruktur di Balai Latihan Kerja Pasaman Barat - Senang bermain dengan kata, semoga apa yang diketik bisa membawa manfaat untuk sesama. Insya Allah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sudah Bertahun-tahun Mencoba Berhenti Merokok tapi Gagal? Mungkin Anda Belum Lakukan Hal Ini

12 Januari 2024   07:30 Diperbarui: 12 Januari 2024   07:38 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merokok pada dasarnya adalah kebiasaan yang sudah jadi candu/ketergantungan. Ingatkah kita awal merokok dulu? bukankan rasanya pahit dan tidak enak di tenggorokan? bahkan cendrung batuk-batuk dan meludah.

Rasa pertama yang dicap oleh lidah kita itulah sebenarnya rasa roko tersebut. Sebelum mengenal rokok, lidah kita tentu tidak terbiasa dengan asap nikotin yang ada dalam rokok. Namun karena dibiasakan, asap tersebut semakin sering masuk kelidah dan tenggorakan bahkan keparu-paru sehingga organ telah terbiasa dengan zat adiktif tersebut.

Mungkin sudah banyak dari kita yang melihat khasus-khasus yang ditemukan karena roko. Gagal ginjal, rusak paru-paru dan lain sebagainya. Bahkan dikemasan rokok sering kita melihat gambar-gambar yang memperlihatkan dampak bahanya merokok. 

Nah apakah sampai sekarang kita masih meroko? dan pernah coba berhenti tapi cuman tahan 1 atau 2 minggu? mari simak hal ini untuk konsisten berhenti dari rokok.

Tekad dan lingkungan

Kalau kita bicara tekad, tentu ini kembali lagi pada diri sendiri. Karena yang bisa menjawab apakah kita bertekad dan berkeinginan penuh untuk menggalkan rokok atau tidak. Niat itu memang muncul dari dalam diri kita sendiri bukan atas desakan dari istri, anak atau keluarga lain. Setelah tekad benar-benar tertanam dengan kuat dan muncul dari hati nurani sendiri, tidak menimbang alasannya apa yang penting tekad dan niat muncul dari diri sendiri. Baru kemudian lingkungan. 

Lingkungan sangat mempengaruhi. Ingatkah kita dengan sabda Nabi : bahwa orang yang bergaul dengan penjual minyak akan kecipratan bau minyaknya, dan orang yang bergaul dengan penjual parfum maka ia akan mendapatkan wangi yang semerbak walau tidak memakainya. Bukan berarti kita meninggalkan sirkel atau pergaulan kita. Mampu menyesuaikan dengan tidak terlalu intens bergaul adalah kunci. Berkumpul jika ada keperluan penting dan mendesak.

Alihkan pada hal lain

Kecanduan memang sangat sulit dihilangkan. Namun bukan sesuatu yang mustahil. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengalihkan kecanduan ini salah satunya dengan mengalihkan candu merokok dengan benda/barang/makanan lain yang lebih menyehatkan. Misal makanan. Ganti rokok dengan permen herbal atau permen yang kita sukai. Sehingga mulut tetap bisa menikmati rasa manis seperti rokok (kata perokok) setelah selesai makan. 

Selain permen/gula-gula/sejenisnya, kita bisa alihkan saat kecanduan itu muncul dengan berolahraga. Saat sore datang kadang duduk di depan teras candu muncul. Ambil sepatu jogging, siapkan minum, cus berangkat jogging. Selain keringat berkucuran, jumlah mineral yang masuk tentu lebih banyak sehingga rasa candu dalam lidah coba sedikit terkurangi.

Dukungan orang terdekat

Ini adalah hal terakhir yang patut kita cari. Terkadang kita merehkan dukungan dari orang terdekat kita, misalnya istri atau anak. Meraka pasti sangat senang jika keputusan berhenti merokok dari kita terucap. Dan jangan lupa minta mereka untuk terus memotivasi kita untuk dapat berhenti secara total. Ketika sudah berjalan 1 minggu, ingatkan kembali dan motivasi kembali. Berjalan 1 bulan kembali pupuk motivasi itu oleh orang-orang terdekat kita.

Cobalah ketiga hal di atas, sebelum penyakit yang menyuruh kita berhenti secara paksa karena MEROKOK. Semoga bermanfaat. Silahkan berkomentar dikolom komentar di bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun