Mohon tunggu...
Mike Fitria Adam
Mike Fitria Adam Mohon Tunggu...

just a simple girl...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat dari si ompong untuk si kaliang (lanjutan:tentang si boneng,si kaliang,dan si ompong)

2 Juni 2011   17:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahhh...terlalu banyak yang ingin aku ceritakan padamu

Aku rasa tidak perlu pakai kalimat pembuka atas surat ku ini

Karena memang tidak ada formalitas dan pembatas diantara kita dari dulu,

Kau bebas bercerita apa saja padaku, begitu juga aku

tanpa ada formalitas tanpa ada pembuka dan penutup

karena memang kisah kita tak ada yang membukanya

Dan sampai kini pun ku tak ingin menutupnya

Kan selalu ku bawa dan kuceritakan pada orang-orang

Pun pada anak-anakku kelak

Bahwa mereka punya paman yang hebat

Mereka punya paman yang luar biasa

Aku harus memulai dari mana ya??

Kini yang ada diantara kisah kita bertiga hanyalah aku dan si boneng

Tapi julukan-julukan itu sudah tak terdengar lagi

Hihihi...lucu juga kalau seandainya masih ada julukan itu

Pasti anak-anak si boneng akan tertawa

Yaaa....si boneng telah punya anak

Dia telah berkeluarga

Ternyata dia bisa jadi ayah yang baik

Dia bisa menjadi kepala keluarga yang baik , semoga saja dia bisa menjadi imam yang baik pula bagi istri dan anak-anaknya

Seperti ayah dulu,,,

Apakah kau masih ingat?

Kita dulu sering shalat berjemaah

Ayah menjadi imam

Ibu dan kita bertiga menjadi makmum

Ahh..aku rindu saat itu walaupun mungkin bacaan shalat kita masih tidak benar dan banyak salah

Tapi kita tetap bersemangat untuk shalat berjamaah

karena Ayah dan Ibu selalu menghidupkan rumah kita dengan nuansa iman

Aku juga ingat bagaimana dulu Kau dan si boneng belajar mengaji dirumah

Kalian dimarahi oleh guru ngaji karena kalian selalu bergurau pada saat mengaji

Aku tak ingat entah berapa tahun umurku saat itu

Yang jelas Ibu belum mewajibkan aku untuk belajar mengaji

Lucu sekali...setelah kalian dimarahi oleh ayah karena guru ngaji kalian mengadu pada ayah

Aku memang belum mengerti

Tapi peristiwa itu masih terekam oleh memori-memori masa kecilku

Lalu,apakah kau masih ingat juga??

Pada saat menjelang terima rapor kita selalu berperang mulut tentang siapa yang rangkingnya paling tinggi diantara kita

Hahahaha....

Semua kita selalu peringkat 10 besar

kita semua anak yang cerdas bukan??

karena kita terlahir dari orang tua yang hebat pula

hmmm....Begitu banyak yang ingin aku ceritakan padamu

Tentang pengalaman-pengalaman hidupku setelah kau tak ada

Aku tak ingin berbagi cerita sedih

Aku hanya ingin berbagi cerita gembira dan hikmah-hikmah dalam perjalanan hidupku

Dulu, aku masih ingat saat terakhir aku melihatmu dan kita saling bercerita sampai hampir larut malam

Kita bercerita di depan TV

Sampai-sampai ibu dan ayah memarahi kita

Hahaha...

Entahlah mungkin sudah feeling kita berdua karena itulah saat terakhir aku bertemu kau dan begitu juga denganmu

Karena esoknya aku harus berangkat menyebrang pulau dari tempat kau berada

Setelah itu hanya melalui telepon kita saling berbagi

Saling bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing

Sampai suatu ketika di pagi subuh aku mendengar kabar bahwa kau telah pergi

Pergi meninggalkanku dan si boneng untuk selamanya...

Hey!!!

Bukankah aku sudah berjanji padamu untuk tidak bercerita hal sedih??

Baiklah...kita cerita hal lain saja...

Banyak hal baru yang aku temui setelah kau pergi

Aku masih ingat dulu bagaimana kau mewanti-wanti diriku bahwa hati-hati dalam memilih "pacar"

Jangan sembarangan

hahaha...

Aku sempat berkenalan dengan beberapa orang laki-laki

hmmmm...aku tahu kau begitu mengkhawatirkanku untuk masalah ini

Tapi,tenang saja aku bisa menjaga diriku

Sekarang, di usiaku yang sekarang

Aku punya prinsip sendiri bagaimana mencari pasangan hidup

Tentu kau masih ingat tentang diskusi-diskusi kita dulu

Kau sepakat denganku agar tak usah pacaran

hahaha...

Hmmm...tenang saja sekarang aku mulai mengerti

Apa yang aku cari dan apa yang aku mau

Semoga Tuhan pun memberi petunjuk padaku

Oya,,, Aku masih ingat dulu bagaimana banyak sekali perempuan-perempuan yang mencarimu

Mereka menelponmu

Dan aku selalu kau jadikan orang yang menggantikan dirimuuntuk menerima telepon mereka

Dengan sedikit berbohong aku katakan pada mereka bahwa kau tidak ada

Padahal kau tertawa cekikikan di sampingku

Dan kau juga dulu selalu marah jika ada teman laki-lakiku menelpon

Kau akan berdiri disampingku ketika aku berbicara ditelpon dengan matamu yang kau belalakkan padaku

Aku tahu semua itu semata-mata kau ingin menjagaku

Karena aku adalah adik kesayanganmu

Ya....aku adalah adik kesayanganmu

karena kau selalu khawatir denganku

Kau selalu menyemangatiku

apalagi ketika aku gamang dengan cita-citaku

Kau mendukungku

Hingga akhirnya aku berpindah-pindah kuliah

Tapi tenang saja

Sekarang aku tidak pindah-pindah kuliah lagi

Aku sudah menemukan jalan dari apa yang aku dan kau cita-citakan

Ya, aku tau...kau pun menginginkan aku memilih jalan ini

Kau menjadi salah satu penyemangatku dalam menapaki jalan cita-cita ini

Aku ingin kau pun bangga padaku

Apa lagi ya yang harus ku ceritakan padamu??ahh terlalu banyak

oya, Ayah pun telah pergi

4 tahun setelah kau pergi

Dan sekarang ketika lebaran tiba hanya ada aku, si boneng dan Ibu

Oya, ada juga istri dan anak-anak si boneng

Kami mencoba kembali merangkai kebahagian-kebahagian yang dulu pernah ada

Sama seperti saat kau dan ayah masih ada

Sudah aku katakan tadi

Kami tidak mau bersedih

Kami tetap tersenyum dan tertawa

Sama seperti tawa kita ketika kita kecil dulu

Aku juga sering menyebut namamu dan ayah didalam doa-doaku

Aku pun ingin kau beserta ayah bahagia di tempat kalian sekarang

Sudah dulu ya si kaliang sayang...

Aku akan merindukanmu selalu...

Dan aku akan selalu menyebut namamu dalam doa-doaku

Berharap Tuhan mendengar doa-doaku untukmu

Peluk sayang dari adikmu mu yang manja Si ompong....

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun