Mohon tunggu...
Marlia Na
Marlia Na Mohon Tunggu... -

Sulung dari 6 bersaudara. Uniq. INTP dan Aquarian yang bergolongan darah A. Pecinta warna hitam, ungu, gunung, Suju, dan masakan ibunya ini bermimpi suatu hari bisa mengunjungi Ka'bah, Keukenhof, taman Sakura dan salju.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Movie Review : Miss Granny

30 September 2014   06:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:59 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412959772375102112

Yak, udah lama nggak review film. Hihi, padahal belum pernah juga tuh saya ngereview film. Adanya juga cuman sekali, dorama Jepang. Favorit saya banget, yang judulnya Code Blue, kisah tentang empat orang dokter magang di RS yang nantinya akan menjadi dokter yang akan terbang sama helikopter untuk menjemput pasien yang butuh pertolongan gawat darurat yang enggak bisa dijemput sama ambulans, atau juga pasien yang butuh akses lebih cepat ke pusat layanan kesehatan a.k.a rumah sakit.

Oke, mari kita tinggalkan saja Code Blue dan beralih ke film yang lagi mau saya review. Judulnya Miss Granny. Ini film sebenarnya udah rilis dari lama dan udah lama tayang juga. Tapi baru kepikiran aja buat nulis reviewnya sekarang. Awalnya tau judul film ini dari status temen yang suka nonton K-drama dan movie. Temen itu menulis kalau ending film ini unpredictable dan nyebut-nyebut Kim Soo Hyun segala. Yak, aktor ini tenar sejak membintangi drama tentang alien nyasar itu. *digebukin fans Soo Hyun.

Mulai deh saya bergerilya di Google mencari link download yang filmnya utuh, nggak musti pake part kayak di Gooddrama.net dan bisa pake subtitle Indonesia. Iya, soalnya otak saya suka keriting kalau nonton film Korea bersubtitle English. Gimana enggak keriting coba, yang didenger lain, dibaca lain, yang dipikirin juga lain.

Tapi link yang ada cuman yang ngabisin kuota gede. 700 kb. Yang paket-paket hemat sekitaran 200an nggak ada. Berat hati sih mau ngedownloadnya, sayang banget kan udah bela-belain tapinya ternyata filmnya nggak keren. Rugi bandar. Tapi kalau baca sinopsisnya di blog sih katanya keren. Belum lagi akting Shim Eun Kyung, pemeran utamanya yang emang udah nggak perlu diragukan lagi di dunia peraktingan. Emang ada gitu dunia peraktingan? *abaikan.

Ternyata filmnya asli keren. Setidaknya menurut saya. Ceritanya tentang seorang nenek tua yang merasa ditelantarkan sama anak dan menantunya padahal anaknya ini adalah dosenyang ngajar gerontologi, yaitu ilmu yang khusus membahas tentang orang-orang lanjut usia. Kalau di kampus sih, penjelasan dari anaknya keren banget, tapi kalau udah di rumah, dia jadi galau nggak tau gimana bersikap antara istri dan ibunya yang emang sering banget nggak sepaham ini.

Suatu malam, si nenek ini pulang dari mana gitu saya lupa, nemu sebuah studio foto dan kemudian iseng berfoto di sana. Studio foto ini bukan studio foto biasa. Soalnya keluar dari sana, si nenek langsung berubah jadi kayak waktu dia berumur 20 tahun. Ceritapun dimulai.

Si nenek, menjalani kehidupan barunya. Ia kemudian mengejar impian semasa mudanya yang enggak bisa ia kejar. Dulu ia pengen banget jadi penyanyi tapi nggak bisa berhubung ia menikah muda. Sebenarnya bukan cuman karena menikah mudanya itu ia nggak bisa jadi penyanyi. Toh banyak juga kan karier keartisan dimulai justru setelah orang menikah. Tapi Granny ini ternyata tengah hamil ketika suaminya meninggal di medan perang. Maka iapun berusaha sekuat tenaga membesarkan anaknya dan melupakan impiannya itu.

Miss Granny juga akhirnya ketemu sama orang yang bisa membuat dia deg-degan. Tapi berhubung ini adalah film drama keluarga, maka hal-hal romantis melankolis semacam ini nggak terlalu banyak porsinya di sini. Lagipula, kalau banyak porsinya, udah pasti drama ini nggak akan keren lagi. Kisah cintanya sih emang termasuk plot utama yang membangun cerita, tapi kalau kebanyakan nggak seru.

Harusnya ini menjadi kehidupan yang sempurna yang bisa dijalani Miss Grannya, ya kan? Karier mulus. Kehidupan percintaannya pun juga lancar. Tapi sesuatu terjadi. Dan sekali lagi Miss Granny memilih mengorbankan impiannya.

Kok bisa?

Hihi, spoilernya cukup sampe sana aja, yak. Nggak seru kalau semuanya musti kudu harus diceritain di sini. Soalnya ini kan cuma review, bukan drama recap. *ngeles.

Film ini sebenarnya mengusung tema yang berat. Cinta orang tua kepada anak dan impian. Tapi kemasan ceritanya yang ringan membuat film ini enjoy banget buat ditonton. Belum lagi selipan komedinya di sana-sini yang nggak terkesan dipaksakan, tapi emang karena karakter tokohnya yang kuat dan plot yang pas. Nggak kecepetan ataupun terlalu lamban. Pas.

Oya, bocoran. Ada satu adegan yang sukses membuat saya sukses nangis sesenggukan yang nangisnya nggak bisa ditahan-tahan gitu. Itu adegan di mana Miss Granny bicara sama anaknya, adegan ketika akhirnya anaknya Miss Granny tahu kalau orang yang berteman sama anaknya anak Miss Granny itu adalah ibunya. Hadeuh, belepotan. Haha. Gitu deh. Jadi Miss Granny ini kan punya anak yang juga punya dua orang anak. Satu laki-laki dan satu perempuan.

Cucu Miss Grannya yang laki-laki itu kan punya grup band. Nah, Miss Granny ini penyanyinya. Pacar Miss Granny ini produsernya. Dan cucu perempuannya.., hmmmphhhhh hmmmmphhh.. *dibekep.

Haah.., akhirnya lepas juga. Itu tadi kembaran saya yang nggak mau saya ngebocorin film ini lebih jauh. Dia sudah cukup malu ketika aibnya nangis film ini saya bongkar di sini. Saya, walaupun nggak merasa bersalah, tapi demi menghormati persahabatan kami, maka memutuskan untuk menulisnya sampai di sini saja. Selamat menonton, ya. Maaf nggak bisa ngasih link downloadannya. Coba tanya sama Mbah Google aja, atau sama Youtube.

Sekian dan terima buket bunga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun