Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Berdarah

19 Mei 2014   01:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:23 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi puisi berterbangan

Sebagian jatuh terhempas

Tertancap di ujung tiang bendera

Darahpun menetes Menodai sang saka

Ada apa

Sudah lebih enam belas tahun lamanya

Tak ada yang berubah selain hanya sebuah ketertinggalan

Pena penapun telah bercampur najis materialistis

Padahal lebih dari tiga puluh dua tahun lamanya merindukan kebebasan

Inilah wajah puisiku

Yang kotor dan bernada sumbang

Ketika bangsaku menjelma bak ayam aduan

Tertipu penampilan hanya karena wuah dan uang yang wuah

# borneosemakingundul

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun