Mohon tunggu...
kadek roby
kadek roby Mohon Tunggu... -

mahasiswa unram ppkn B

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

“Rasa Aman Masyarakat Indonesia Direnggut Begal”

4 April 2015   06:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini,masyarakat Indonesia kerap dihantui ketakutan akan perampokan yang disertai dengan kekerasan atau yang biasa dikenal dengan nama begal. Walaupun polisi semakin hari semakin gencar berusaha memberantas habis pelaku-pelaku begal bahkan tidak segan-segan menghadiahi dengan timah panas ternyata tidak menyurutkan para begal untuk melakukan aksinya. Demi mendapatkan sebuah sepeda motor dan beberapa harta benda yang dibawa korbannya,para begal ini tidak segan-segan melukai bahkan menghabiskan nyawa korbannya,hal ini mungkin saja terjadi karena mudahnya memperoleh senjata api bagi setiap orang, selain itu juga faktor banyaknya pengangguran mungkin menyebabkan banyaknya orang-orangmenjadi nekat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuap nasi. Disamping itu pula,banyaknya permintaan konsumen terhadap onderdil-onderdil motor yang berkualitas baik dengan harga murah menyebabkan para begal melihat suatu peluang usaha haram guna meraup keuntungan sebanyak-banyaknya.

Kelakuan begal dan para penadah barang curian ini ternyata tidak membuat polisi tinggal diam saja, kini polisi dan masyarakat sudah melakukan suatu kerjasama guna memerangi aksi begal ini. Mulai dari menyisir para anggota begal sampai ke akar-akarnya, tidak hanya di ibu kota saja, daerah-daerah terpencilpun tidak luput dari ganyangan polisi guna menumpas habis para begal ini.

Dari sejumlah pelaku-pelaku begal yang telah diciduk oleh polisi, dapat diketahui pelakunya tidak hanya orang-orang dewasa atau tua dengan tampang beringas dan penuh pengalaman dibidangnya, namun ternyata banyak pula para anak muda yang sudah mulai mencoba-coba nekat melakukan aksi tersebut. Dengan berbekal nekat dan sejumlah senjata tajam maupun senjata api, para anak muda ini nekat melakukan aksinya pada perempuan maupun laki-laki. Tidak tanggung-tanggung,bak penjahat profesional,para pelaku begal hampir setiap melakukan aksinya selalu teroganisir,mulai dari memilih calon korbannya,melakukan pengintaian,hingga menentukan lokasi yang strategis untuk melancarkan aksinya,bahkan pelaku begal ini nekat melukai bahkan menghabisi nyawa korbannya bila melakukan perlawanan.

Bercermin dari rentetan kejadian-kejadian yang telah terjadi, Polda Metro Jaya sudah melakukan razia dari januari hingga februari 2015. Hasilnya tidak tanggung-tanggung, polisi menangkap 244 tersangka. Dengan rincian 93tersangka pencurian dengan kekerasan, 87 tersangka pencuian dengan pemberatan, dan 64 tersangka pencurian kendaraan bermotor. Dalam pencurian dengan kekerasan ada 7 orang yang dilumpuhkan. Mereka dilumpuhkan karena saat penangkapan menggunakan senjata tajam dan senjata api. Dalam oerasi tersebut polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yaitu 14 senjata api, 3 air soft gun, 27 senjata tajam, 120 sepeda motor, 21 mobil, 15 kunci letter-T, dan 46 butir peluru, dan menyita 29 emas dengan berat153 gram, 1 unit tv, dan uang tunai Rp.1,6 juta .

Usaha polisi dalam memberantas komplotan begal ini haruslah diapresiasi oleh masyarakat karena tidak hanya di kota-kota besar saja,di daerah-daerah terpencilpun kini polisi sudah sering menyiapkan personilnya di titik-titik tertentu guna meminimalisirkan aksi para begal sehingga dapat mengembalikan rasa aman pada seluruh masyarakat Indonesia khususnya mengenai aksi para begal biadab ini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun