Mohon tunggu...
Jansori Andesta
Jansori Andesta Mohon Tunggu... Wiraswasta - aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

aku anak ketiga dari pasangan hazairin dan sawati. dari tahun 2005 aku mulai menyukai puisi (baca n tulis puisi). dan saat ini menulis adalah pilihanku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sesayat Luka

31 Oktober 2020   12:24 Diperbarui: 31 Oktober 2020   12:48 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sesayat luka lagi tawarkan duka
pun tanpa tetas darah
pun tanpa nanah
di palung relung tiada terlihat
tapi rasa teramat

bukan sebab peluru buta
bukan tajam pedang atau anak panah
bukan saudara
hanya lincah jemari dan lentik lidah
memainkan tarian hina tanpa peduli rasa

di sini, di satu sudut masa
dimana kebenaran hanya menjadi canda
pekik nurani dianggap sebagai tawa
dan kelakar nafsu dunia
terasa lumrah menghias nyaris setiap suasana

ya, sesayat luka menawarkan duka
melahirkan benih-benih amarah
menjadi dalih sempurna
memangsa lawan tiada sekata
sebagai apresiasi kebebasan bersama

sudahlah, aku tahu saudara
ada yang tersembunyi kini di balik kata fobia

Bengkulu, 31 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun