Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mauwil Saelan, Ramang Memang Hebat (67)

5 Juni 2021   17:40 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:45 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Maulwi Saelan (Foto:Ist).

''Bagaimana kisahnya hingga Indonesia mampu menahan imbang Uni Soviet? ''

''Di Melbourne, kita kompak bertahan. Soviet sulit menembus pertahanan Indonesia,'' kisah Maulwi Saelan.

Kita juga satu dua  kali memperoleh peluang. Tetapi peluang sedikit, karena Indonesia menitikberatkan pada lebih bertahan. Memang susah, selain menerapkan sistem bertahan, membentengi gawang, Soviet juga memboyong penjaga gawang kaliber dunia. Pada pertandingan ulang, Indonesia takluk 0-4, karena para pemain sudah habis-habisan pada pertandingan pertama. Banyak yang cedera

Latihan menjadi penjaga gawang pada masa Maulwi luar biasa beratnya. Jika ada bola melayang ke kiri atau kanan badannya, kiper harus terbang. Itulah yang mengantar Maulwi meraih predikat sebagai pemain terbaik dan juga salah satu kiper terbaik Indonesia dari masa ke masa.  

Soal Ramang menggunakan 'ajian serat jiwa' (magik) dalam bermain bola, Maulwi membantahnya.

''Tidak ada yang dia pakai. Dia memang punya bakat, diasah dan diasuh oleh pelatih yang tepat. Juga hasil latihan sendiri yang berjalan sangat bagus,'' ujar Maulwi.

Dari semua kenangan Maulwi dengan Ramang, satu yang tidak beliau lupakan, yakni soal kesenangan sang macan bola. Ramang jika di Makassar suka menenggak 'ballo'. Jika di Jakarta dia minum bir. Dia menikmati minuman itu secara sembunyi-sembunyi. Namun sebagai kapten kesebelasan, Maulwi mengerti. Tony Pogacnik pun tahu. Kerap Ramang sering minum diam-diam.

''Yang penting, dalam pertandingan dia aman. Tony juga tahu. Jadi, sebegai kapten tim, harus tahu tipe setiap pemain,'' kata purnawirawan kolonel CPM ini.

Kalau Djamiat Dalhar strateginya halus. Phoa Siang Liong juga lebih halus dan teknis.

Soal ketidakcocokan Ramang dengan trionya yang di Makassar di luar lapangan, juga diakui Maulwi. Mereka dalam pergaulan tak cocok. Mungkin lebih disebabkan kepada latar belakang pendidikan saja. Terkadang bersumber dari soal sepele. Misalnya, berbeda dalam memahami sesuatu. Suwardi itu lebih intelek dibandingkan kedua anggota trionya yang lain.

Mengenai kehebatan trio PSM, Maulwi mengurai, mereka itu menyatu dengan bola. Feeling mereka memadu satu. Tahu pass dan gerak masing-masing pemain lainnya. Suwardi ''gorengan''  dan umpan bolanya akurat. Juga dia main dengan kemampuan intelektual bagus. Ramang sering memperoleh 'barang jadi' dan terima beres, meski sangat menentukan sebagai muara terakhir serangan. Noorsalam  terkenal dengan umpan-umpan manisnya.  Sementara Suwardi dengan gorengannya. Inilah misteri keluarbiasaan trio yang sangat melegenda itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun