Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mattoanging Baru, Megah Tanpa Sintelban

31 Mei 2021   17:36 Diperbarui: 31 Mei 2021   18:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lapangan akan menggunakan rumput alami. Lapangannya sendiri akan diuruk setinggi 3 m dan bagian bawahnya dilapisi pasir guna memudahkan penyerapan air hujan. Yang sungguh disayangkan, antara tempat duduk penonton dengan pinggir lapangan tidak tersedia (ada) sintelban sebagaimana yang ada pada bangunan stadion lama.

Kasus stadion tanpa sintelban ini sempat saya tanyakan dalam FGD KONI Pusat di Bogor 24-26 November 2020 pada sesi  pemateri dari LaboSport -- lembaga yang menjadi mitra FIFA dalam memverifikasi kelaikan fasilitas stadion. Dia mengatakan, di Eropa, banyak stadion tidak memiliki sintelban, khusus untuk pertandingan sepakbola.

"Tetapi untuk di Indonesia, mengingat besarnya biaya dan susahnya pembangunan, sebaiknya stadion memiliki sintelban," kata pemateri itu melalui komunikasi virtual dari Thailand.

Pada FGD 19 Desember 2020 itu, saya juga ikut berbicara menganai stadion tanpa sintelban ini, setelah Pak Syamsuddin Umar sempart menyinggungnya lebih dulu. Saya katakan, jika Stadion Mattoanging Baru ini rampung dengan tanpa sintelban, itu berarti hanya diperuntukkan untuk sepakbola. Sulawesi Selatan pada tahun-tahun mendatang (setelah beberapa tahun silam dikalahkan oleh Papua dan Aceh Nanggoe Darussalam) mengajukan diri sebagai ruan tumah Pekan Olahraga Nasional (PON). Jika ini benar-benar terjadi, maka kita harus membangun stadion baru untuk pembukaan dan penutupan PON.

"Membangun stadion di Sulawesi Selatan tidak mudah," kata saya yang membuat Pak Oka yang memandu acara tampak sempat berpikir keras juga seperti tampak pada layar gawai saya.

Saya pikir, dengan tetap dibangun stadion tanpa sintelban, itu berarti beberapa cabang olahraga yang sejatinya bisa dipertandingkan seperti atletik, tidak akan dapat dilaksanakan di stadion ini.  Jika pun untuk sepakbola saja, berapa puluh kali kita akan manfaatkan untuk pertandingan kelas liga 1 dalam satu musim kompetisi. Jika peserta liga 19 klub/kompetisi, maka dalam satu musim akan berputar sedikitnya 20 kali pertandingan (saat PSM tuan rumah), kecuali ada klub lain yang memilih stadion ini sebagai kandangnya. Stadion jelas akan lebih banyak menganggur

Jika demikian halnya, akankah kita kembali memoles Stadion Barombong? Jika harus, kita akan berpikir jalan akses ke sana. Ataukah Sudiang juga akan dilirik? Saya tidak tahu. Yang pasti, lokasi itu terlalu dekat dengan wilayah pelintasan pesawat yang akan mendarat dan terlalu riskan jika ada bangunan yang agak tinggi.

Persoalan Mattoanging sempat menimbulkan perasaan skeptis banyak pihak, sehubungan dengan penangkapan NA oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  pertengahan Februari 2021. Ada yang memperkirakan Stadion Mattoanging baru yang moderen tidak akan pernah terwujud. Namun Plt Gubernur memberi jaminan, pembangunan stadion bersejarah itu akan tetap dilanjutkan. Hanya saja, dananya harus diperhitungkan lagi karena Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang terjerat utang mencapai sekitar Rp 400-Rp 500 miliar.Jumlah yang tidak sedikit.

Lapangan kosong yang semula dikelilingi tembok dan tribun sudah tergali habis dan menyisakan galian sedalam sekitar 4 m. Pemandangan dari luar rata sama sekali. Saat hujan turun, kolam sedalam 4 meter tersebut sudah berubah menjadi ajang uji nyali bagi anak-anak berenang.  Tiga anak yang tetap bandel saat diusir oleh petugas Satpol PP yang berjaga-jaga di kolam bekas Stadion Mattoanging itu nekad tetap mencemplungkan diri ke dalam kolam. Tak berapa lama, seorang di antara tiga orang tersebut melaporkan kalau dua orang temannya tenggelam di dalam kolam.  Tim penlolong yang dikerahkan menemukan dua anak remaja itu sudah tidak bernyawa.

Begitulah Stadion Mattoanging telah meminta korban jiwa. Penginisiatifnya, NA, sudah lebih dulu diciduk KPK. Dua anak remaja pun menyusul ke alam baka karena membandel atas larangan bermain di kolam tersebut.  

Mudah-mudahan kejadian-kejadian ini bukan isyarat tidak sedap atas kehadiran Stadion Mattoanging Baru?  Kita serahkan kepada sejarah yang akan mencatatnya. Wassalam! (*).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun