Mohon tunggu...
M.Dahlan Abubakar
M.Dahlan Abubakar Mohon Tunggu... Administrasi - Purnabakti Dosen Universitas Hasanuddin
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ramang dan Skuad PSM Juara 1959

18 Mei 2021   12:23 Diperbarui: 18 Mei 2021   12:43 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramang di mata seorang pelukis Makassar / dokpri

 

PSM bersama Ramang dan Trio-nya dengan penjaga gawang Harry Tjong, pernah merebut juara PSSI tahun 1959. Salah satu klipping koran yang masih tersimpan baik di kediaman Harry Tjong, Perumahan Duta Indah Jl.Cendana II Blok L1 No.21 Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, menjadi saksi kejuaraan itu. Tidak ada nama  media apa yang memuat berita tersebut. Begitu pun tanggal pemuatannya, tak terikut dalam klipping tersebut.

Ada informasi penting yang ikut memperkaya isi buku ini dari klipping koran itu. Pertama, squad PSM yang tampil sebagai juara 1959. Kedua, preview pertandingan antara Swedia melawan PSM, setelah kesebelasan asal Eropa itu membantai Persebaya 5-1 sehari sebelumnya.

Guntingan koran itu memuat pasfoto anggota tim berikut sedikit data. Pelatih PSM ketika itu adalah E.A.Mangindaan.

Dimulai dengan M.Kurnia Hasan, 21 (pada waktu itu, 1959) yang menempati poisisi kiri luar. Pemain ini satu-satunya mahasiswa di antara anggota tim PSM. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unhas yang mulai bergabung dengan PSM tahun 1957 ini mengaku, senang makan yang enak-enak.

Noorsalam, 29, mulai bergabung dengan PSM tahun 1949. Menempati posisi kiri dalam, dia termasuk salah satu anggota trio PSM. Meski namanya terkenal melalui sepakbola, lucu juga, hobinya malah main pingpong dan bulutangkis.   

Ramang, 32, termasuk kedua paling senior di antara pemain PSM. Kala itu dia sudah menjadi karyawan Departemen PU dengan gaji Rp 3.500 dan tidak pernah naik-naik. Posisinya, penyerang tengah, istilahnya sekarang striker. Bergabung dengan PSM  tahun 1949, si macan bola ini senang main kartu.

Suwardi, 27, bergabung dengan PSM tahun 1957. Posisinya sebagai kanan dalam. Konon, dia senang sabung ayam. Bersama Ramang dan Noorsalam, dia dikenal sebagai trio PSM..

Mannan, 19, termasuk, pemain termuda di tim PSM kala itu. Dia sebenarnya seorang guru Sekolah Rakyat. Bergabung dengan PSM tahun 1958, pemain yang kemudian hingga akhir khayatnya berkiprah sebagai anggota Polri (dengan pangkat terakhir Letkol Polisi dan pernah menjabat Kapolres Sinjai) ini dilatih oleh Dwa Dg.Matari. Hobinya, memang bermain sepakbola.

Thomas Rairatu, tidak disebutkan tahunnya ketika memperkuat PSM yang tampil sebagai juara tahun 1959. Menempati posisi back kiri, ketika bermain di PSM dia sudah bekerja di radio telekomunikasi. Dia bergabung di kesebelasan ini dan langsung menjadi juara. Dia dilatih Mangindaan dan Nus Pattinasarani. Aneh juga hobi pemain PSM yang satu ini, main voli, renang, dan juga tinju. Hobi yang terakhir ini, mengidentifikasikan olahraga khas daerah asalnya, Negeri Seribu Pulau, Maluku.

Santja Bachtiar, 23, tercatat sebagai salah seorang mahasiswa. Posisinya adalah stopper. Sekarang libero. Dulu, istilahnya spil. Dia bergabung dengan PSM tahun 1953 dan pernah dilatih Tony Pogacnik dan Mangindaan. Hobinya macam-macam. Ada sport, musik, dan membaca buku. Hingga akhir khayatnya, dia tercatat sebagai salah seorang anggota Manajemen Perusahaan Penerbangan Merpati.

Idris Mappakaya, 19, posisinya sebagai gelandang kanan. Masih belajar di SMA saat bergabung dengan PSM. Sepakbola dan tenis adalah kesenangannya.

Sampara, 25, menempati posisi back kanan. Dia termasuk salah satu pemain yang berkarakter keras di lapangan. Bekerja sebagai teknisi motor, dia bergabung dengan PSM tahun 1955. Ia pernah dilatih Mangindaan, Nus Pattinasarani, dan Suleman. Nonton film dan main voli merupakan kesenangannya.

Icing Pasande, 36, termasuk pemain paling senior di tim PSM ketika itu. Gelandang kiri PSM ini termasuk pemain yang lebih awal bergabung dengan PSM, 1947. Dua tahun setelah kemerdekaan dan ketika PSM masih bernama Macassar Voetball Bond (MVB). Dia dilatih Mangindaan dan Mappakaya. Sama dengan Ramang, Icing juga termasuk pegawai PU. Salah seorang anaknya yang mengikuti jejaknya adalah David Pasande. Terakhir, tercatat sebagai pelatih Gaspa Palopo, daerah tempat dia mengabdikan diri sebagai pegawai negeri sipil.

Harry Tjong, 20, kiper PSM. Pelajar Sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) ini bergabung dengan Juku Eja tahun 1957. Pemain yang hobi renang dan pingpong ini pernah dilatih Tony Pogacnik dan Mangindaan. Tjong terakhir meninggalkan PSM tahun 1967, setelah 10 tahun membela gawang Juku Eja. (Bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun