Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Mudah Termakan Isu "Rush Money"

24 November 2016   05:46 Diperbarui: 25 November 2016   11:17 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: shutterstock

Heboh dengan pesan “Rush Money” yang dikirimkan 4-5 orang  secara viral melalui media sosial.  APakah kita sebagai pembaca atau penerima pesan khawatir atau langsung percaya dengan berita itu.  Berita yang tidak kredibel itu mengatakan dan menyebarkan isu agar masyarakat manrik uang secara bersama-sama sebagai  ketidakpercayaan kepada Pemerintah dalam menanangani urusan Ahok.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Rush Money?    Rush money adalah gerakan dari setiap orang orang yang dengan sengaja secara masif  dalam waktu yang bersamaan mengambil dana tunainya di bank. Diharapkan setiap orang mengambil uang tunai sebesar Rp.2 juta di suatu bank.

Sebenarnya, sebagai orang awam yang memiliki nalar sehat tidak boleh percaya dengan permintaan “Rush Money”.    “Rush Money” dapat dilakukan apabila kita melihat kondisi likuiditas suatu bank dalam kondisi yang membahayakan.    Sejak terjadinya peristiwa 1998,  Bank Indonesia telah memberlakukan mitigasi risk bagi setiap bank.    Mitigasi risk itu secara singkat adalah proses dari perencanaan, implementasi dan proses monitor dari risk mitigasi untuk meyakinkan tidak terjadinya resiko-resiko yang akan terjadi secara serius.

Masyarakat sekarang sudah sangat cerdas  apabila ada suatu Bank yang merugi atau yang sedang mengalami kerugian pasti PEmerintah melalui OJK  akan memberikan tanda-tanda bahaya atau minta bank tersebut harus memprioritaskan kewajibannya (membayar kepada debitur, nasabah dan gaji pegawai) sebelum akhirnya kolaps.

Untuk menepis isu ini Pemerintah (Kementrian Keuangan), Bank Indonesia, OJK dan Bareskrim sudah mengadakan rapat dan langsung memberikan konperensi persnya, tidak benar ada permintaan “Rush Money” pada tanggal 25 Nopember 2016.

Kita harus tenang dan berpikir secara logis bahwa jika kita melakukan “Rush Money” maka yang rugi adalah kita sendiri.  Bank akan tetap teguh karena likuiditas masih  terjamin (ada 1200T yang tersimpan dalam Bank Indonesia).  Masyarakat akan mengalami krisis kepercayaan yang akhirnya mempengaruhi system perekonomian Indonesia secara lokal.

Hendaknya kita bijak dalam menanggapi isu ini tanpa ikut-ikutan meramaikan isu ini dengan mengambil uang secara ramai-ramai ke bank.  Ambilah seperlunya saja, tanpa harus merasa khawatir.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun