Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Yuk, Wisata ke Kota Lama Semarang Libur Nataru

12 Desember 2021   17:47 Diperbarui: 18 Januari 2022   06:30 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa teman agak kecewa soal liburan akhir tahun .  Sejak bulan November 2021 terdengar "santer" bahwa  Pemerintah akan menerapkan  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh Indonesia.  Berlakunya aturan itu mulai tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. 

Wah mereka yang dulunya ingin merencanakan liburan akhir tahun,  pasti membatalkannya.  Bagaimana bisa liburan jika tempat-tempat wisatanya juga ditutup dan dibatasi? Lebih baik di rumah saja.

Namun, tiba-tiba datang  kabar gembira dari Pemerintah .   Pemerintah menerbitkan peraturan Menteri Dalam Negeri No.66 Tahun 2021 tentang aturan lengkap pembatasan libur Natal dan tahun baru atau Natataru.   Dibatalkannya  PPKM level 3 di seluruh Indonesia.

Pemerintah hanya minta kepada Pemerintah Daerah untuk mengawasi penerapan protokol Kesehatan.    Penekanan pengawasan itu di tiga tempat yitu, gereja, lokasi ibadah natal, pusat perbelanjaan dan tempat wisata.

Banyak yang menyambut  gembira atas keputusan itu.    Apalagi adanya pencabutan ketetapan bahwa tanggal 24 tidak libur,   tanggal 24 jadi tetap libur .  Otomatis  ada long week end yaitu tanggal 24,25,26 dan 27 Desember 2021 (saya masih belum yakin tanggal 27 merupakan libur massal atau tidak).

Bagi Anda yang belum merencanakan liburan Nataru masih ada kesempatan  untuk berlibur ke Semarang dalam waktu yang singkat.

Loh kenapa kok ke Semarang?   Yach setelah mendengarkan penjelasan dari BMKG bahwa akan ada bencana banjir , badai dan lain-lainnya.   Saya ikut mendengarkan pemberitahuan dengan saksama, Semarang tidak termasuk dalam daerah yang rawan bencana itu.

Menuju Semarang itu banyak transportasi yang bisa dipilih.    Apabila Anda berasal dari Jakarta, ada pilihan transportasi  ke Semarang dengan  naik Kereta  atau naik pesawat. 

Harga kereta Agro Anggrek dengan harga pesawat hampir sama jatuhnya sekitar Rp.375.000 (pada bulan Oktober).

Perbedaannya adalah jika Anda naik kereta, cukup melengkapi test antigen ,24 jam sebelum keberangkatan.

Sementara   untuk naik pesawat diperlukan test PCR (bulan oktober). Umumnya dilakukan H-3.

Perbedaan PCR bulan oktober sekitar Rp.350.000 , untuk Antigen Rp.100.000.  Menunggu hasil PCR tergantung dari harga test, ada pilihan 24,12 jam dan 6 jam.  Sedangkan antigen, tinggal menunggu sekitar 30 menit , hanya seringnya antrian begitu panjang.

TOKO "OEN"

Begitu sampai di Semarang, jika Anda lapar, saya rekomendasikan untuk mencicpi toko kue tapi juga menjual makanan ala belanda yang dikenal dengan nama "Toko Oen". 

Bangunan luar dari Toko Oen masih seperti hampir 40 tahun yang lalu ketika saya meninggalkan Semarang.  Bangunan kuno buatan Belanda , dan jendela-jendela besar di sekelilingnya, jadi tanpa AC pun .

Begitu memasuki ruangan, saya masih menemukan kursi-kursi yang terbuat dari rotan, bangunan arsitektur Belanda yang sangat tinggi dengan kipas angin yang diletakkan di atas ceiling.

Dalam usia 85 tahun, ternyata  Toko Oen tidak tergilas oleh modernisasi bangunanan dan menu yang disajikan.  Otentikasinya tetap terawat dengan baik.  

Pada zaman Belanda, tempat ini dikenal sebagai tempat nongkrong noni Belanda dan tempat nongkrong bagi wisatawan dari luar kota.

Saya mencicipi  cita rasa kue spekuk dan Hudzarensla (salad Belanda dan  ice cream "Tutti Frutti" yang jadi menus khas dan andalan Toko Oen.

Resep dari andalan kue-kue ini merupakan resep turunan dari generasi pertama dan kedua. Sekrang Toko Oen sudah dikelola oleh generasi ketiga karena dua generasi sebelumnya sudah migrasi ke Belanda.

Klenteng Tay Kak Sie

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Klenteng ini tidak terkenal seperti Sam Po Kong.  Namun, Kelenteng Tay Kak Sie, merupakan salah satu klenteng terbesar di Semarang . Jadi Anda tak perlu jauh ke tempat Sam Po Kong, cukup di Gang Lombok kota Semarang.   Gang Lombok adalah pecinanan terbesar di Semarang.   Memasuki gang yang sempit terlihat di sebelah kiri penjual Lumpia Gang Lombok yang sangat laris sekali.

Lalu masuk ke dalam dengan tempat yang besar dan luas.  Di sebelah kiri di ujung jalan terlihatlah sebuah klenteng kokoh berwarna merah dengan patung Simbolik..

Di sini pengunjung bukan hanya umat Khong Hu Cu saja, Tetapi saya sebagai umat agama lain pun merasa sangat menyukai tempat budaya ini.

Di ruang paling depan terdapat  Dewi Welas Asih Koan Sie Impo Sat.   Dianggap dewi yang paling besar, patunya juga besar.  Terdapat tempat untuk bersembahyang bagi umat berupa tempat hio dan tempat lilin di atas meja.

Berpindah ke ruang sebelah sisi kiri dan kanan, terdapat dewa dan dewi yang dibuatkan patung sebagai symbol.    Umat boleh memilih secara pribadi tempat sembahyangnya.  Ada gambar=gambar naga yang memperebutkan matahari .  Mitologi Tionghoa jadi  kekuatan dan penjaga dari barang-barang yang ada dalam Klenteing ini.

Kota Tua Semarang

Perjumpaan saya dengan seseorang berasal dari Semarang di peron kereta api bebeerapa tahun yang lalu berdampak bagi saya.

"Mbak asalnya dari mana?" tanyanya.

" Saya dari Semaran", jawab saya.

"  Loh saya juga dari Semarang.  Sudah pernah kunjungi Semarang dengan kota Lama yang bersih, artisitik dan indah?", jelasnya.

Dampak percakapan itu terekam melekat di otak saya.  Jadi begitu esoknya, saya pun datang berkunjung ke kota Lama. Masih dalam ingatan saya, kota Lama itu sangat kotor, kumuh dan tak menarik untuk dikunjungi.

Dulunya tempat itu adalah perdagangan di zaman Kolonial.  Sayangnya,setelah itu tidak ada pelestarian dan pemugaran.

SPIEGEL

www.inatanaya.com
www.inatanaya.com

Namun, ketika saya menginjak di kota Lama ini dengan menggunakan Blue Bird. Supir yang menjadi guide saya .  Blue Bird langsung memarkir tepat di suatu Gedung megah berwarna putih dengan nama "Spiegel".  Dari Gedung yang tinggi itu terlihat  keanggunan tempat bersejarah yang dirawat dengan baik. 

Menurut Jessica Setawati (31), pengelola Tekodeko yang sangat prihatin melihat kondisi Kota Lama . Dia ingin merubahnya menjadi cagar budaya , dan memfungsikan kembali sebagai tempat nongkrong anak muda dengan menu yang disukai.

Spiegel memiliki dua tingkat . Tingkat pertama digunakan untuk bar dan bistro, sedangkan tingkat kedua untuk kantor dan ruang privat kegiatan kreatif.  Design bangunan yang bernuansa arsitektur bergaya Eropa, unik dan indah sekali.

Dari total bangunan kuno sebanyak 116 gedung di Kawasan Kota Lama, menurut AMBO (Asosiasi Masyarakat Mbangun Oudestad), hanya ada 6 yang telah direnovasi dan dirawat dalam restorasi.


MARBA

www.inatanaya.com
www.inatanaya.com

Bangunan kuno berbatu bata warna merah dikombinasi dengan putih, dengan gaya neoklasik, arsitekturk tropis Hinda Belanda.   Jendela juga memiliki bentuk yang simetri dan tertata Dikenal dengan nama Marba yang asalnya dari "Marta Badjune", seorang saudagar kaya Yaman.

.Berhubung saya tidak masuk ke dalamnya, saya tidak dapat menginformasikan apakah Gedung ini difungsikan seperti rencana dibuat cafe. Namun, pastinya Gedung ini sudah dikategorikan sebagai Cagar Budaya.

GEREJA BLENDUK

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Blenduk dalam bahasa Jawa artinya bulat.  Dinamakan demikian karena atap ditengahnya berbentuk bulat.  Bangunan kokoh setangkut dengan faade tunggal, vertical terbagi atas tiga bagian.. Dibangung pada tahun 1753. Menarik sekali untuk mereka yang menyuka fotography, atau foto-foto pre-wedding.

Gereja Blenduk ini merupakan gereja GPIB Immanuel yang masih aktif digunakan tiap minggu. 

Nach, tak ada salahnya untuk menghabiskan liburan Nataru di Semarang dengan mengunjungi kota historisnya, Kota Lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun