Apakah kita sering memperhatikan  penampilan sejak pandemi?  Selama pandemi/PPKM, kita lebih banyak berada di rumah.  Ada yang berpendapat tak perlulah penampilan, khan di rumah saja, jika harus mengadakan virtual meeting, orang tidak melihat keseluruan penampilan, hanya setengah badan saja.
Kegiatan selama pandemi di rumah, bukan sekedar membosankan  tetapi aktivitas yang dilakukan hanya berpusat sekitar dari ruang-ruang di rumah.  Bahkan, ketika kita di rumah, lebih banyak duduk di depan komputer atau di depan gadget. Jika dihitung duduk di depan komputer /gadget berjam-jam, katakanlah hampir lebih 8 jam sehari tanpa aktivitas fisik , akan memiliki risiko cukup berat.  Orang tanpa kegiatan fisik ini disebut dengan sedentary.
Apakah sedentary?
Mengacu kepada  definisi tentang  Kegiatan sedentary oleh P2PTM Kemenkes RI,  adalah kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni (1.5 METs).
Peringatan dari Kementrian Kesehatan agar perilaku sedentary perlu dibatasi karena berbagai penelitian memperlihatkan bahwa perilaku itu menjadi risiko munculnya Obesitas.
Parameter gemuk
Begitu kita ketemuan dengan teman, tiba-tiba ada yang kaget melihat diri kita. Â Teman kita tanpa basa-basi: "Kok gemuk amat kamu!"
Pulang dengan rasa kesal, pengin tau apakah kita benar gemuk atau sekedar terlihat dari luarnya saja.:
Untuk mengetahui apakah timbangan tubuh kita ini masih normal atau sudah kegemukan, kita  berhitung dengan metode  Indeks Massa Tubuh (IMT).
Bagaimana caranya?
Contohnya, berat badan (BB) : Â 58 kg
           Tinggi badan (TB) 168 cm