Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Wiroto Craft, UMKM yang Berjuang Berat di Tengah Persaingan

17 November 2018   06:33 Diperbarui: 17 November 2018   07:30 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Wawang bertemu dengan YDBA, ternyata tercipta chemistry persamaan misi dan visi antara YDBA dengan Wiroto Craft. Wawang mempersilakan Wiroto Craft di-assessment atau dinilai oleh LPB Yogyakarta. Wawang kemudian menyiapkan semua data untuk persiapan proses assesment. Arif selaku Koordinator LPB Yogyakarta mengadakan assessment tempat kerajinan Kotagede yang merupakan pusat produksi dari UKM Wiroto. Hasilnya, Wiroto Craft didaulat sebagai Madya UKM pada 2014 - 2015.

wirotocraft.com
wirotocraft.com
Dalam pendampingan oleh LPB Jogyakarta, telah dikemukakan apa yang dibutuhkan dan pendampingan bagi Wiroto Craft. Salah satunya adalah pelatihan 5R yang telah dilakukan oleh Wawang untuk usaha kerajinanWiroto Craft. Bukan hanya produksi manufaktur saja, ternyata kerajinan seni juga perlu sekali melakukan 5 pilar yang sering disebut dengan 5R untuk naik kelas jadi UKM Mandiri. Adapun 5R itu adalah pembenahan dalam beberapa bidang, meliputi produksi, pemasaran, HRD, Keuangan, CSR.

Ternyata tidak mudah ya mau naik kelas jadi UKM Mandiri dan berkelanjutan itu. Tapi niat dan motivasi Wawang sangat kuat sekali, sudah hampir 10 tahun ia menekuninya, tak ada jalan lain selain ingin maju baik sebagai UKM Mandiri, maupun sebagai pribadi yang sangat mencintai seni.

Ini terbukti sekali dengan tempat produksi yang sangat rapi, bersih dari polusi meskipun harus mempoles bahan baku dengan debu yang bertebaran dan alur produksi yang sangat tertata dengan baik sehingga produksi begitu lancar.

Sayang hari ketika saya datang itu merupakan hari libur. Hanya ada beberapa pegawai dari bidang pengepakan dan assembly yang hadir. Namun, saya tetap dapat melihat bagaimana proses produksi dari awal sampai akhir kerajinan bernilai seni tinggi diproduksi Wiroto Craft.

Proses Penyepuhan Logam Sumber: Wiroto.com
Proses Penyepuhan Logam Sumber: Wiroto.com
Awalnya, bahan baku berbentuk aluminium, metal atau besi, dicor di tungku pengecoran. Tungku pengecoran terbuat dari bahan anti panas sehingga udara panas tidak terasa sama sekali. Setelah bahan itu mencair, dimasukkan ke dalam mould atau cetakan yang sudah ada dengan berbagai macam bentuk, ada yang berbentuk hewan, becak, sepeda, Wayang Klitik Sadewa dan lainnya. Bahan dikeluarkan dari cetakan, lalu dikeringkan di atas wadah mirip tempat bakaran sate tapi bentuknya agak lebih besar.

Assembly Sumber: dokpri
Assembly Sumber: dokpri
Hasilnya yang telah berbentuk itu dikikir, dicat, dipoles oleh tenaga yang sangat trampil dan ahli khusus karena barang ini adalah barang kesenian yang sangat sulit dan rumit dalam menanganinya.

Penghalusan Sumber: wirotocraft.com
Penghalusan Sumber: wirotocraft.com
Setelah itu, barang-barang tadi mulai menjalani proses assembly atau digabung-gabungkan, misalnya untuk wayang, perlu ada tangan, badan dan simbol wayang. Juga digabung antara bentuk wayang dengan tempat penyanggahnya seperti kayu. Sangat diperlukan keahlian untuk presisi ukuran, dan ketelitian berapa jarak menempatkan wayang dari kiri, tengah dan kanannya.

Pemasangan alas Sumber: wirotocraft.com
Pemasangan alas Sumber: wirotocraft.com
Setelah digabungkan, perlu finishing yang juga sangat rapi lagi teliti, seperti dihaluskan, dipoles, hingga proses coating.

Barang Kerajinan yang sangat tinggi kualitasnya dan pengawasan kontrol yang ketat itu sudah jadi dan siap untuk dikemas berdasarkan order. 

Para pengepak bekerja berdasarkan order yang tertulis dan harus mengepak dengan sangat hati-hati supaya barang tidak rusak ketika diterima. Selesai packing, mereka akan mengirimkan barang itu ke ekspedisi yang telah menjalin kerja sama dengan baik yaitu JNE. Mempercayakan kepada ekspedisi yang punya pengalaman dalam mengirimkan barang rentan rusak. Mereka ingin agar konsumen tidak kecewa ketika barang diterima dalam keadaan rusak, melainkan dalam keadaan yang sangat baik. Oleh karena itu "handle with care" selalu jadi moto kerja sama antara Wiroto Craft dan JNE.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun