Mohon tunggu...
Hermanto Harun
Hermanto Harun Mohon Tunggu... Dosen - selau membutuhkan pengetahuan

Lahir di Batu Penyabung Sarolangun Jambi. Mengabdi kepada negara sebagai tenaga pengajar di beberapa institusi Pendidikan di Jambi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berkolaborasi Menajam Peduli

17 April 2020   14:47 Diperbarui: 17 April 2020   14:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(Catatan dari Diskusi Semi-Virtual Covid 19 UIN STS Jambi)

Tren penyebaran virus Corona hingga saat ini belum menunjukkan penurunan seperti impian banyak pihak. Peningkatan jumlah yang terpapar dan berikutnya merenggut nyawa korban terus berjatuhan, bahkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bilangan mangsa korban Covid 19 sudah menyentuh  angka 123 ribu jiwa manusia dari seluruh negara di dunia (15/4).

Jumlah angka korban yang cukup fantastis itu, tentu sangat menggelisahkan, berikutnya menyulut goncangan psikologis yang dahsyat, yang akhirnya berdampak luas menyentuh semua lini kehidupan manusia sejagad raya.

Semua tidak menduga, virus yang lahir di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok ini akan menjelma menjadi pandemik global. Wujud Corona virus yang kemudian dinamai Covid 19 itu mengusik semua pihak, karena lintasan penyebaran wabah mematikan ini tidak lagi menular antar warga negara (Imported Case), namun sudah melampaui dan menyentuh hampir setiap daerah (Local Transmisson).

Pelbagai kebijakan, regulasi dan juga fatwa keagamaan turut hadir menyikapi kondisi wabah pandemik ini. Semua organisasi dan instutusi yang terafiliasi dalam pengurusan dan perhatian kepada persoalan kemanusiaan melakukan reaksi serta aksi simpatik atas segala keprihatinan yang sedang di alami umat manusia saat ini.

Bertolak dari persoalan inilah, ada kegelisahan yang membuncah, kemudian ikut berpartisipasi sesuai otoritas dan kemampuan yang dimiliki. Selanjutnya, meramu diskusi semi-virtual pada kegiatan Foccus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Universitas Islam Negeri Sulthan Tahah Saefuuddin (UIN STS) Jambi (Kamis 15/4/2020).

Kegiatan yang diinisiasikan oleh Suadi Asyari selaku Rektor UIN STS Jambi saat ini, bertujuan menyikapi pelbagai dampak yang ditimbulkan akibat wabah Covid 19 yang mendera dunia, termasuk bumi pertiwi tercinta. Pelbagai pihak dan puak turut diundang dan diminta berkontribusi memberi sumbangsih sesuai otoritas dan tugas masing-masing.

Diskusi yang penuh kehangatan dan keakraban dalam suasana "senasib se-penangggungan" itu diawali kata pembuka oleh Rektor UIN STS, kemudian dari ahli kesehatan, Otortitas Jasa Keuangan (OJK), Kepala Bank Indonesia (BI), Kepala Ombusman, Fakar Pendidikan, Akademisi, MUI, serta yang mewakili dari Ormas NU dan Muhammadiyah yang ada di Provinsi Jambi.

Berdiskusi dalam mencari titik temu dari ragam bacaan tentang realitas, kemudian memberi solusi terhadap sebuah persoalan adalah bagian dari kerja intlektual yang sudah manjadi 'sunnah'nya Perguruan Tinggi. Apatah lagi bagi perguruan tinggi keagamaan seperti UIN, yang dipikulkan beban tidak hanya pada ruang pengembangan ilmu pengetahuan semata, tapi juga sebagai simbol moral yang berbasis pada titah Tuhan. Maka, tanggung jawab moral terhadap persoalan kemanusian menempati prioritas nomor wahid sesuai orientasi ajaran Islam dan pengalam beragama secara bersamaan.

Hal ini sesuai dengan esensi dan peran perguruan tinggi yang  menggenerasi ide-ide baru dan mengakumulasi serta mentransmisi pengetahuan dan tekhnologi yang dibutuhkan bagi pembangunan umat manusia.

Semangat untuk berkontribusi dan hadir dalam menanggulangi penyebaran Covid 19 serta menyikapi multiply effect sebagai akibat wabah pandemik tersebut adalah suatu keniscayaan, terlebih lagi, tugas amal sholeh itu selaras dengan amanah pengabdian yang terangkum dalam tridarma Perguruan Tinggi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun