Mohon tunggu...
Eki Tirtana Zamzani
Eki Tirtana Zamzani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik yang mengisi waktu luang dengan menulis

Guru yang mengajar di kelas diperhatikan oleh 25-30 siswa, apabila ditambahi dengan aktivitas menulis maka akan lebih banyak yang memperhatikan tulisan-tulisannya. ekitirtanazamzani.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran Daring selama Pandemi Covid-19

4 Januari 2021   00:46 Diperbarui: 4 Januari 2021   01:14 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari ini Senin (4-01-2021) anak-anak kembali melaksanakan pembelajaran daring di rumah. Pendidikan tidak boleh berhenti di tengah wabah virus covid-19. Pemerintah daerah telah memutuskan kalau pembelajaran daring masih dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020-2021. Karena penyebaran virus covid-19 yang masih ada. Semangat untuk terus belajar tidak boleh terhenti karena adanya wabah virus covid-19. Pelaksanaan pembelajaran daring yang telah dilakukan selama masa pandemi memiliki dampak positif dan negatif terhadap anak-anak. 

Anak-anak, orang tua, dan guru mulai beradaptasi dengan pembelajaran daring. Guru sudah mulai terbiasa menyiapkan materi pembelajaran baik itu berupa video pembelajaran atau pun berupa modul pembelajaran. Orang tua juga sudah mulai terbiasa untuk mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Anak-anak sudah terbiasa belajar daring menggunakan ponsel. Mereka akan memfoto tugas dan melakukan rekaman video melaui camera phonsel untuk di kirim ke gurunya yang berupa penilaian praktek.

Pembelajaran daring memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya yakni anak akan berusaha untuk bisa belajar teknologi terbaru. Mereka mulai mengenal pengerjaan soal yang dilakukan secara online. Hasilnya yang akan muncul saat itu juga setelah mereka selesai mengerjakan semua soal. Guru akan belajar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) agar penyampaian materi pembelajarannya lebih menarik. Orang tua sudah mulai mengikuti belajar teknologi agar bisa membantu anaknya dalam belajar.

Dampak negatifnya bagi anak yakni dia akan lupa waktu jika saat mengerjakan tugas di sambi dengan membuka aplikasi online. Kadang-kadang anak-anak akan mengalami perubahan siklus tidur. Hal ini dapat terjadi karena dia mengoperasikan phonsel hingga larut malam. Kurangnya tidur menyebabkan mereka tidak bisa bangun di pagi hari. Setelah bangun biasanya dia akan tertidur lagi selama beberapa jam. Sehingga hal ini membuat perubahan dalam siklus tidur. Tidak heran siklus tidurnya akan seperti kelelawar. Saat malam mereka terjaga dan paginya tertidur pulas.

Belajar Daring yang Berkualitas

Pembelajaran yang berkualitas adalah saat anak-anak bisa memahami pembelajaran dengan sempurna. Mereka bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang proses pembelajarannya. Mereka butuh bantuan dari orang yang lebih mampu, seperti guru, orang tua, dan kakaknya. Karena terkadang jika hanya menyaksikan video pembelajaran saja akan kurang bisa dipahami. Kemudian mereka juga tidak bisa bertanya secara langsung kepada gurunya pada video pembelajaran. Komunikasi antara guru dan murid juga sangat kurang sekali. Jalinan emosi atau ikatan batin antara guru dan murid tidak terbentuk dalam pembelajaran daring pada semester ganjil tahun lalu. 

Orang tua memiliki peran ganda di rumah. Khususnya bagi ibu, selain merawat rumah dan melaksanakan tugas rumah tangga sehari-hari. Kini mereka mendapatkan tugas tambahan yakni sebagai guru bagi anak-anaknya di runah. Hal ini menyebabkan orang tua juga ikut berpartisipasi dalam belajar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan mereka dalam memberikan penjelasan kepada anak-anaknya saat mengalami kesulitan dalam belajar.

Gen kepandaian anak itu biasanya diturunkan oleh ibu kepada anaknay. Jika ibunya pandai biasanya akan menurun ke anaknya. Tentu hak ini juga harus didukung dengan memberikan anak-anak makanan yang bergizi  dan juga olahraga yang cukup. "Mens sana in corpore sano" bunyi kalima dalam bahasa latin. Artinya yakni "di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat". Kesehatan adalah syarat utama untuk bisa mempelajari ilmu pengetahuan. Jika sakit maka kita harus istirahat total untuk memulihkan kondisi kesehatan tubuh kita. Sehingga menjaga kesehatan sangat perlu di masa pandemi covid-19. Ingat tiga m (mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan makan yang cukup untuk memperkuat imun tubuh) 

Penutup

Seleksi alam mengajarkan kalau mahluk hidup akan tiada jika tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya / keadaannya. Hal ini juga berlaku di masa pandemic covid-19. Jika penguasaan teknologi orang tua dan anak-anak kurang mampu. Hal ini akan akan menyebabkan terhambatnya proses masuknya ilmu pengetahuan ke dalam diri anak.

Kini, penguasaan teknologi menjadi syarat wajib untuk dikuasai oleh anak dan orang tua. Hal ini bertujuan untuk menyukseskan program pembelajaran daring yang dilakukan oleh lembaga pendidikan formal. Sehingga siapa saja yang tidak menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bisa tertinggal materi pembelajaran yang diajarkan oleh gurunya secara daring.

Mojokerto, 4-01-2021

Salam,

Eki Tirtana Zamzani

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun