Liburan ke Yogyakarta, rasanya belum afdhol kalo belum ke Parangtrits, Pantai yang menjadi ciri Jogja dan legenda Nyi roro kidul ini ternyata memang selalu punya banyak cerita mitos maupun suka duka siapapun yang berkunjung, begitupun dengan para mahasiswa Jogja yang biasanya penat dengan tugas dan rutinitas, kemudian melepas Lelah dengan motoran dari ujung Kaliurang dekat gunung Merapi sampai ke selatan Jogja dan tibalah di Parangtrits, tiket masuk dipantai ini cukup terjangkau mulai dari 15 ribu rupiah belum termasuk parker atau jika ingin mampir ke pantai-pantai lain yang sejalur. Kalau para pelajar atau mahasiswa Jogja yang hemat dan tau celah, biasanya sering ke Parangtritis dengan menghindari gerbang gapura tiketnya, sebelum gapura ada jalan ke kanan kalau dari arah Jogja kota, yup tinggal belok kanan dan bebas gapake tiket masuk, hihihi, tapi jangan ditiru ya, tiket masuk juga untuk membantu memajukan masyarakat dan semoga bisa selalu terjaga pantainya, oiya tergantung kamu mampir ke pantai lain nggak nya ya, kalo cuma ke parangtrits lewat jalur dalam yang saya sebutkan, memang tidak membayar tiket apapapun melainkan hanya parkir saja, biasanya dua ribu rupiah untuk motor dan lima ribu rupiah mobil.
Pantai Parangtritis memang cukup panas di siang hari, saya pernah camp di Pantai ini, dan disubuh hari yang masi gelap gulita, sering ada orang-orang bawa senter ke pantai, ntah itu mencari ikan, melakukan ritual atau yang lainnya, positif nya ya mungkin sedang mencari hewan-hewan laut untuk dikonsumsi, meskipun banyak sekali bertebaran mitos, apalagi legenda "jangan pake baju ijo" kalo gak nanti ratu pantai selatan marah dan ditariklah yang pakai baju hijau pakai ombak ke tengah laut, begitulah mitos yang sering dielu-elukan, dibalik itu kalau pakai baju hijau di pantai kemudian si baju ijo itu berenang atau terhanyut kebawa ombak mungkin akan sulit ditemukan karena baju hijaunya mirip dengan air lautnya, berbeda kalau kamupakai baju yang lebih cerah seperti kuning, orange, dan warna cerah yang lain, dimana tentu akan mudah ditemukan apabila terbawa ombak.
Selain cerita mistisnya yang legend, parangtritis juga sangat mempesona di sore hari menuju senja, cantiknya luar biasa, pantainya sangat luas dengan pasir vulkanik kehitaman dengan deburan ombak yang riuh, ditambah warna langit yang keunguan, biru, orange, kuning bercampur semua menuju terbenamnya matahari. Menurut saya pribadi, kalau kamu mau berkunjung ke Parangtritis, jangan saat weekend atau hari libur ya, weekdays saja dan tiba saat siang atau sore hari menuju senja, indahnya pesona sore hari menjelang maghrib akan sejenak mengistirahatkan penatmu.
Sekitar Pantai ini juga, banyak sekali pantai dan makanan yang bisa kamu nikmati disekitar pantai seperti udang, kutu laut, dll. Parangtritis juga menyediakan mobil ATV dan kuda, dimana kamu bisa mengendarai keduanya ya biar liburanmu lebih berkesan dan asyik.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI