Mohon tunggu...
Ashwin Pulungan
Ashwin Pulungan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Semoga negara Indonesia tetap dalam format NKRI menjadi negara makmur, adil dan rakyatnya sejahtera selaras dengan misi dan visi UUD 1945. Pendidikan dasar sampai tinggi yang berkualitas bagi semua warga negara menjadi tanggungan negara. Tidak ada dikhotomi antara anak miskin dan anak orang kaya semua warga negara Indonesia berkesempatan yang sama untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara. Janganlah dijadikan alasan atas ketidakmampuan memberantas korupsi sektor pendidikan dikorbankan menjadi tak terjangkau oleh mayoritas rakyat, kedepan perlu se-banyak2nya tenaga ahli setingkat sarjana dan para sarjana ini bisa dan mampu mendapat peluang sebesarnya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang produktif dan bisa eksport. Email : ashwinplgnbd@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Surga dan Neraka Itu Pasti Ada !!!!!

3 Juli 2012   06:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:19 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1341279178330179354

Renungan oleh : Ashwin Pulungan

Ada seorang Kompasianer yang mungkin masih galau karena berfikir dalam logika 3D serta referensi yang mungkin juga belum dalam ; disini saya kutip tulisan Hento2008 : "So, aneh sekali jika kemudian jiwa disiksa di neraka akibat perbuatannya di dunia? Bukankah ini tidak sesuai dengan hukum sebab akibat ? Dalam salah satu kitab suci yang dianut oleh mayoritas penduduk bumi secara jelas dan tegas dinyatakan bahwa setiap anggota badanmu bertanggung jawab atas perbuatannya. Secara tegas dikatakan badan fisik. Kasihan benar sang jiwa yang tidak merasakan kenyamanan dari gesekan badan harus menderita karena ulah si badan kasar karena nafsu pemuasan dunia. Dimana letak keadilannya?"

Dari tulisan diatas, sang penulis belum paham tentang jiwa dan Roh. Masih mempersamakan jiwa dan Roh padahal itu sangat berbeda. Kalau jiwa bisa mati, akan tetapi Roh tidak pernah mati. Roh akan selalu hidup dan menghidupi dalam tak berhingga dimensi (∞D) sesuai dengan Kemahaan kapasitas Kekuasaan-Nya. Oleh karena itu secara hakikat bukan anggota badan yang bertanggung jawab atas perbuatannya, akan tetapi Roh-lah yang bertanggung jawab atas perbuatannya yang memerintah mekanisasi badan atau jasad ini. Yang menikmati dan merasakan dari halusinasi dan sensasi sensor syaraf atas kenyamanan badan, hakikatnya adalah Rohani (medium dimensi tertentu yang didalamnya ada Roh bersamanya selalu ada kehidupan).  Nyawa adalah sama dengan Roh. Ketika Roh menyatu dalam jasad, perpaduan Roh dan jiwa itu menjadi Nyawa. Jiwa akan mati bila Roh tidak ada.

Ada tiga bagian penting dalam diri ini, yaitu, Jasad/Raga, Jiwa dan Rohani. Jasad/Raga adalah tubuh daging serta organ dan tulang belulang, sedangkan Jiwa merupakan mekanisasi berbagai sel tubuh yang standby untuk siap bersinergi atas manajemen aksi dari Rohani yang nantinya akan menjadi sinergi perasaan dan pikiran. Sedangkan Rohani merupakan software berupa wujud ghaib yang berasal dari Allah SWT. yang bisa mensinergikan seluruh gerak sel tubuh/jasad/raga menjadi kehidupan manusia yang manusia. Didalam tubuh kasar ini, ada jiwa, jasad/raga dan Roh.

Bahwa sesungguhnya manusia itu adalah bernama Rohani dan Rohani inilah yang memanusiakan manusia. Agar manusia itu menjadi manusia sesungguhnya, diperlukan software bernama Roh. Semua manusia dibumi ini Roh-nya berasal dari Allah SWT. Serta tergantung orang tua manusia itu memasukkan Ideologi yang asalnya dari pemikiran manusia-kah atau memasukkan Agama dari Allah SWT. sebagai pedoman hidup didunia.

Perhatikan Al Qur'an QS Al Mu'minuun 23:12-14 dan QS Al Anbiya 21:91 serta Hadist Riwayat Bukhari Muslim dan banyak ayat serta hadist lainnya yang sudah lama teruji berdasarkan banyak penelitian secara ILMIAH di dunia. Bahwa Roh itu ditiupkan setelah kandungan ber-umur 120 hari yaitu setelah jasad/raga lalu  jiwa terbentuk menjadi wadah yang siap, barulah Roh ditiupkan dari Allah SWT .

Perhatikan Terjemahan  Al Qur'an :

QS Al Mu'minuun 23:12-14 :

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."

Perhatikan Terjemahan  Al Qur'an :

QS Al Anbiyaa' 21 : 91

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun