Mohon tunggu...
A. Dahri
A. Dahri Mohon Tunggu... Penulis - Santri

Alumni Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Ahmad Syafii Maarif (SKK ASM) ke-4 di Solo

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Perepuan Kelana

27 Maret 2022   12:56 Diperbarui: 27 Maret 2022   12:58 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Perempuan(Sumber:Pixabay) 

Rebah kakinya berselimut debu yang terbawa angin dari sela-sela jemarinya. 

Terang langsat matanya menepi di antara senyum dan rengkuhan kasih sayang.

Telapak tangannya menyusun degub jantung bertaut dengan doa dan rapalan mantra sucinya.

Seperti danau dengan jalaga awan yang menyelinap di antara kelopak mata, keindahannya mengukir keabadian, menyemai ketenangan, welas asih. 

Teriak, beriak, berdenyut, tangisnya berbalut senyum, berbalut merah merona. 

Perempuan lelana, tak kenal cerita lelah, menggendong segala suka, menggendong segala rasa, mendekapnya erat, meramu segala dahaga, di antara cerita-cerita. 

Perempuan Lelana, 

Darinya, sebuah cerita tentang apa itu cinta 

Sumawe, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun