Rebah kakinya berselimut debu yang terbawa angin dari sela-sela jemarinya.Â
Terang langsat matanya menepi di antara senyum dan rengkuhan kasih sayang.
Telapak tangannya menyusun degub jantung bertaut dengan doa dan rapalan mantra sucinya.
Seperti danau dengan jalaga awan yang menyelinap di antara kelopak mata, keindahannya mengukir keabadian, menyemai ketenangan, welas asih.Â
Teriak, beriak, berdenyut, tangisnya berbalut senyum, berbalut merah merona.Â
Perempuan lelana, tak kenal cerita lelah, menggendong segala suka, menggendong segala rasa, mendekapnya erat, meramu segala dahaga, di antara cerita-cerita.Â
Perempuan Lelana,Â
Darinya, sebuah cerita tentang apa itu cintaÂ
Sumawe, 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H