Malam kian temaram, menutup kabut di ufuk senja,
Merah mega terasing kemudian,
gelap mendung menepi, lautan kegalauan tumpah di ubun-ubun,
penuh sesak, lalu Lalang. Memenuhi ruang kedap suara.
Semua menyingkir, hilang erat tangannya,
Kakinya melangkah menjauh
Menuju keterasingan
Menyepi di ruang senja yang kian ditinggalkan matahari.
Selamat menyaksikan kegalauan, ranumnya meneteskan air mata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!