Mohon tunggu...
Dahlan Nur Busri
Dahlan Nur Busri Mohon Tunggu... -

Jika satu batu batang pohon menghasilkan ribuan batang korek api, dan satu korek api mampu mambakar ribuan pohon-Mengapa tidak, jika ribuan orang mengisi ruang kosong di Kompasiana dan satu orang membaca mampu merubah jutaan orang?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Semerbak Wangi Tangisan Ahok

13 Desember 2016   11:15 Diperbarui: 13 Desember 2016   11:38 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat sidang resmi dinyatakan terbuka untuk umum pada Jam 09:00 WIB, pada  saat Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM alias ahok membacakan nota kebaratan yang dibacakan. Isak tangis ahok membangunkan diri dari keterlelapan mata kesiangan. Munib dan Bahri kawan setiaku memilukan saat keduanya beradu argumen mengomentari isak tangis ahok.

"Dia tidak bersalah Nib". cetusan Bahri diiringi tangis empati terhadap ahok.

"Kalo dia tidak bersalah, kenapa dia nangis??". tangkas Munib menepis pernyataan bahri.

Kala kuasa hukum ahok membacakan Nota Keberatan keduanya dengan fokus menyaksikan perkelahian retorika hukum dinegeri ini. Bagi saya*

*Lanjut menulis

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun