Gerakan yang kehilangan kemampuan untuk mengelola perbedaan tak ubahnya rumah yang runtuh dari dalam, bahkan sebelum badai dari luar datang menghantam.
Jalan Keluar: Demokratisasi Gerakan
Pertanyaannya, adakah jalan keluar? Sejarah juga mengajarkan bahwa gerakan bisa bertahan bila ia berani mengubah dirinya.
Itu berarti menumbuhkan budaya demokratis, di mana kritik dipandang sebagai bagian dari perawatan bersama, bukan pengkhianatan. Itu berarti membongkar pola kepemimpinan feodal dan menggantinya dengan mekanisme akuntabilitas kolektif.
Gerakan hanya akan kokoh bila ia sanggup menumbuhkan solidaritas sejati, solidaritas yang tidak rapuh oleh perbedaan, tapi justru matang karenanya. Tanpa itu, gerakan sosial akan terus mengulang tragedi: memakan anak-anaknya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI