Mohon tunggu...
Ana Ainul Syamsi
Ana Ainul Syamsi Mohon Tunggu... -

Live for the long lasting live!\r\nDon't chase the success, but let success follow you...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Realita

16 April 2013   23:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:05 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat asa terbentur tahta
Saat rasa tak mampu terungkap
Saat masa menjadi penentu takdir
dan saat kasa pun tak sanggup menutup luka

Asa tak tercipta karena karena tahta telah mengalahkan ketekunan dan kejujuran
rasa dalam kata tak lagi diterima sebagai ungkapan berharga,
melainkan sebagatas angin lalu yang dengan mudah terkontaminasi polusi kebohongan dan fitnah
masa menjadi benteng tinggi penentu kehidupan, saat mutlak sang berkuasalah yang kan menang.
Kehidupan menjadi hilang arah dibelit kejahiliaan yang kembali merajalela

Kata yang terucap terkadang tak lagi sesuai dengan realita
tahta menjadi penguasa tertinggi yang buta akan penghargaan dan kejujuran
mata tak lagi mampu membedakan realita dan rekayasa
dan seluruh cerita menjadi fiktif yang penuh akan kemunafikan,
terutama pada cerita yang diusung dengan genre politik, di susun oleh para koruptor,
dan diedit oleh sang munafik sejati ... Maka Lengkaplah sang realita bercerita ...


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun