Mohon tunggu...
Akhlis Purnomo
Akhlis Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Copywriter, editor, guru yoga

Suka kata-kata lebih dari angka, kecuali yang di saldo saya. Twitter: @akhliswrites

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Perang Dingin di Dunia Olahraga

17 Maret 2022   07:43 Diperbarui: 17 Maret 2022   07:49 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atletik. Sumber ilustrasi: PEXELS/Andrea Piacquadio

Fogel menerima suntikan HCG dan testosteron. Setelah itu dia ukur level performa sepedanya. Dan biasanya terjadi kenaikan 15-20% usai disuntik, kata Brandt.

Setelah 1 minggu pertama, Fogel menghubungi Rodchenkov lagi dan mengatakan bahwa Fogel harus menyimpan air seninya hari itu juga di lemari pembeku. Di pekan ke-3 program doping, Fogel merasa normal, tidak berbeda dengan performa saat tanpa doping.

Fogel bertanya dalam hati mengapa orang yang menguji atlet yang bertanding di Olimpiade Sochi (maksudnya si Rodchenkov)  setuju aja diajakin buat ikut dalam eksperimen berbahaya kayak gini. Karena ini bertentangan dengan kode etik profesinya (membuktikan atlet yang curang dengan doping). Rodchenkov menerapkan program Lance Armstrong pada Fogel ternyata.

Karena paha Fogel sudah banyak luka jarum suntik, Rodchenkov menyuruh Fogel menyuntik area bokongnya.

Rodchenkov menyuruh Fogel menonton film dokumenter berjudul "How Russia Makes Its Winners" yang isinya menuduh Rusia mencekoki atlet-atletnya dengan doping supaya jadi juara.

Rupanya Rodchenkov punya kelihaian dalam menyiasati agar doping bisa hilang dari tubuh. Film itu mendorong presiden WADA Craig Reedie meluncurkan penyelidikan melalui pembentukan sebuah komisi mandiri.

Di saat yang sama, Fogel berkonsultasi dengan Ben Stone, Ph.D. (seorang fisiolog olahraga) dan Stone kurang suka dengan rekam jejak Rodchenkov yang kelam ini.

Menginjak  2 bulan doping, Rodchenkov menganjurkan 2 minggu untuk menghilangkan testosteron dari alat tes doping.

Untuk menguji air seni Fogel, Rodchenkov mengambilnya langsung ke Boulder, Colorado tempat Fogel tinggal di AS. Dan ia melarang Fogel untuk mengirim air seninya ke lab lain di AS.

BUDAYA DOPING RUSIA

Rodchenkov sendiri dulunya atlet lari dan mengenal Catlin. Tahun 1989 Rodchenkov bekerja di AS saat lab doping masih ada di kampus UCLA. Setelah keruntuhan Uni Soveit, AS mencoba membuka diri tergadap Rusia. Catlin mengakui pihaknya pernah mengundang orang-orang Soviet untuk menyaksikan bagaimana mereka menguji atlet-atlet dalam Program pengendalian Doping Bersama Soviet-Amerika Serrikat.

Tahun 1989, Rodchenkov masih seorang pelari tangguh. Ia memenangi St Monica Marathon dengan mudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun