Mohon tunggu...
Akhir Fahruddin
Akhir Fahruddin Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

Live in Saudi Arabia 🇸🇦

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menagih Janji Presiden Jokowi untuk Perawat Indonesia

14 Agustus 2019   08:00 Diperbarui: 14 Agustus 2019   08:02 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Presiden Jokowi | Diunggah dari Twitter @jokowi

Gaji rendah, regulasi menjadi Aparatur Sipil Negara tak kunjung dibuat dalam pengangkatan perawat tidak tetap, tenaga honorer masih meradang tentang kesejahteraan, ke luar negeri terhalang sistem registrasi yang belum mampu mengakomodir perawat untuk diakui eksistensinya apalagi ditambah program G to G ke Timur Tengah masih belum jelas pelaksanaannya.

Ini bukan kritik semata tapi realita yang ada, masalah sehari-hari perawat Indonesia. Wajar jika sebagiannya berharap agar pemangku kepentingan sekelas Presiden mendengar nurani perwakilan perawat Indonesia.

Kontrak politik yang dibungkus dalam 10 point dalam amanat itu sejatinya telah terealisasi sejak dulu, namun tarik ulur kepentingan rupanya membuat jalan panjang perawat semakin sulit dan terjal, kita dipaksa menunggu dalam ketidakjelasan masa depan namun disisi lain kita diminta bersemangat menjalankan tugas merawat rumah sehat bernama Indonesia.

Foto Pertemuan Di Istana | Diunggah dari Tribunnews               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Foto Pertemuan Di Istana | Diunggah dari Tribunnews googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Andai presiden Joko Widodo lebih perhatian sejak awal perjuangan dengan mengundang rutin organisasi profesi, tentu janji kesejahteraan akan lebih bergaung dengan perbaikan regulasi serta penguatan peran perawat dalam bekerja akan bisa dirasakan tanpa harus menunggu sampai di penghujung masa tugas kedua beliau.

Agenda kesejahteraan yang ada melalui pengiriman tenaga perawat ke pulau terluar, terpencil dan pesisir dengan program nusantara sehat bukan apa-apa jika dibandingkan dengan profesi sebelah seperti dokter, dokter gigi dan bidan yang regulasinya dibuat jelas dan istimewa karena langsung bisa diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara setelah mengabdi 5 tahun. 

Ini menyakitkan manakala pada kenyataannya peran perawat diabaikan, profesi dikesampingkan padahal tanpa kolaborasi dari perawat, mana mungkin derajat kesehatan masayarakat meningkat.

Semoga 10 point ini segara terealisasi, perawat harus mencatat hal bersejarah ini sekaligus mengingat point-point dalam kontrak politik yang ada. Sekali layar terkembang pantang untuk surut kebelakang, ini pepatah yang tepat menggambarkan usaha organisasi PPNI dalam memperjuangkan nasib perawat Indonesia. Mudah-mudahan Pak Jokowi tidak melupakannya, tidak membuat senang sementara, apalagi sampai ingkar terhadap harapan yang ada.  

Demo Perawat | Foto Diunggah dari laman Senyum Perawat
Demo Perawat | Foto Diunggah dari laman Senyum Perawat

Masa depan perawat Indonesia kini berada di tangan bapak, tanda tangan bapak dalam lembaran peraturan pemerintah sangat berarti bagi kami. Jangan sampai masalah politik dan kepentingan sektoral membuat bapak berubah. 

Tahun ini memang tahun politik, namun PPNI tentu tidak berpolitik praktis seperti organisasi lainnya. Semoga harapan ini menjadi penyemangat dan kontrak politik yang ada menjadi janji yang harus segera dilunasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun