Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Childfree, Sebuah Alternatif Hidup Bahagia dan Awet Muda?

9 Februari 2023   17:49 Diperbarui: 11 Februari 2023   18:05 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto-fasionbiz.co.kr

Namun barangkali itu terlalu jauh perspektifnya, secara psikologi sosial, model masyarakat yang tidak memiliki ikatan emosional dalam wujud keluarga, memiliki kerentanan sosial yang tinggi. Kemunculan kasus-kasus yang dibangkitkan karena sebab emosional, bukan menjadi sesuatu yang langka terjadi. 

Maka di Korea dikenal dengan fenomena "Kematian Sunyi", lonely death atai Godoksa. yang dialami ribuan orang setiap tahunnya. Meninggal dalam kesendirian tanpa kelurga. Tekanan kesendirian itu sudah mereka alami sedari awal sejak mereka tak lagi memiliki keluarga yang bisa merawatnya diusia tua. Bagaimana jika fenomena childfree sudah menggejala?. Bukan tidak mungkin fenomena sosial lain akan muncul.

Ketika sebuah pasangan kembali kerumah, hanya menemukan diri mereka sndiri dengan segala kejenuhan kerja tanpa variasi kecuali kesenangan hubungan biologis atas ego sendiri. Menjadikan hidup tak memiliki warna yang lain, yang ideal layaknya keluarga yang memiliki anak-anak atau ikatan hubungan dengan keluarga lainnya.

Dalam buku Mengapa seks itu asyik, Jared diamond profesor fisiologi UCLA mengatakan;

Bahwa sikap manusia terhadap perilaku seksualitasnya memang penuh dengan teka-teki. Bahkan ketika bisa memiliki anak, tapi tak mengusahakan bisa memilikinya. Manusia memang semakin aneh, apalagi ketika memutuskan child free sebagai sebuah pilihan untuk menutupi banyak kekurangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun