Mohon tunggu...
Hanif Sofyan
Hanif Sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - pegiat literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Buku De Atjehers series

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Yuk Pahami 5 Alasan Mengapa Seorang Ibu Marah

8 September 2022   11:22 Diperbarui: 17 September 2022   19:43 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar-ibu dan anak-republika

Aisya putri saya uring-uringan, karena ibunya marah gara-gara masalah sepele, bersepeda ke sekolah tanpa izin. Padahal menurutnya apanya yang salah.  Di kampus tempat kami tinggal, jalanan sedikit lenggang, kecuali mahasiswa hilir mudik biasa, ditambah Transkutaraja-yang bolak balik mengantar mahasiswa.

Teman-teman sekelasnya juga memakai sepeda. Tapi ibunya memang tipe protektif, jadi ia lebih merasa tenang dan aman jika putri satu-satunya cukup diantar saja ke sekeloh, tak perlu memakai sepedanya sendiri. Kecuali saat weekend, ketika kami goes bersama ke Car Free Days.

valentine-ibu-anak-63196a924addee466747d514.jpg
valentine-ibu-anak-63196a924addee466747d514.jpg

ilustrasi gambar-kasih ibu dan anak-kompas.id

Banyak alasan bagi seorang ibu untuk melarang anak-anaknya, bahkan memarahinya jika perlu. Pernahkah kita perhatikan, meskipun marah, kemarahan seorang ibu ternyata beda dengan marahnya seorang ayah. Memangnya apa yang sering membuat kita gagal paham atas marahnya?.

ilustrasi gambar-nasehat ibu-skata
ilustrasi gambar-nasehat ibu-skata

Marah Seorang Ibu Beda!

Ada yang bilang karena ibu yang melahirkan kita, mengandung kita dan bersusah payah selama sembilan bulan, bahkan ada yang mengalami masa-masa sulit karena kelahiran prematur, melalui bedah caesar, dan banyak "bahaya" lain yang mengintai seorang ibu selama proses kehamilan dan persalinan. Makanya ketika ibu marah, kita tak pernah mau mendebatnya.

Bahkan jika perhatikan dalam dunia mafia, seperti mafioso Italia, ketika berjanji mereka menyebut ibunya sebagai bagian dari sumpah mereka. Bisa jadi karena alasan di atas tadi dan karena mereka juga paham bahwa "syurga berada di telapak kaki Ibu".

ilustrasi gambar-ibu dan anak-IDNtimes
ilustrasi gambar-ibu dan anak-IDNtimes

Pertama; Ibu adalah orang yang paling sering mengkuatirkan kita, dibandingkan yang lain, termasuk ayah. 

Seperti putri saya Aisya, bersepeda ke sekolah saja dilarang. Apalagi bus-bus Transkutaraja sering ngebut di tikungan yang dilewati anak-anak sekolah. Itu jadi pangkal kekuatirannya.

Meskipun kita sudah besar, rasa kuatir seorang ibu tak pernah hilang. Pernahkah ketika berkunjung kerumah ibu lalu saat pamit, tak lama ditelepon lagi hanya untuk menanyakan, apakah kita sudah sampai ke tujuan?. Padahal kita sudah menikah, sudah berkeluarga dan punya anak-anak, tapi seorang ibu masih menjaga kita dengan apapun caranya meskipun hanya menanyakan kabar saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun