Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ketika Buih Ombak Menghapus Jejak

10 November 2021   21:07 Diperbarui: 10 November 2021   21:23 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Cerpen : Ketika Buih Ombak Menghapus Jejak. Sumber: Dokumen Pribadi

"Kita adalah dua orang yang gagal". Katamu di suatu petang. Ketika pikiranku tiba-tiba melayang pada kali pertama perjumpaan kita. Tak ada keraguan. Justru kita adalah harapan. Waktu itu. 

"Kau gagal memahami, bagaimana aku mencintaimu. Dan aku gagal mengerti bagaimana kau ingin dicintai" 

Begitu katamu, menyambung kata yang bagiku tak pernah usai. Dan kau pun tak pernah tuntas menjelaskan. 

Selamat tinggal kekasih. Kita memang harus berpisah dan berjauhan. Meski di setiap sudut bumi, aku selalu mencarimu. 

Kita akan selalu begini dan aku akan selalu menyakitimu. Sebaliknya kau akan selalu bermain-main asyik dengan pikiranmu sendiri. 

Sebaiknya memang kita jauh. Pikirku. Aku lebih bahagia melihatmu bermain buih di pantai. 

Kau terlihat sangat santai. Dan ombak begitu riangnya menemanimu bercanda dan bercengkerama. 

Akulah lelaki yang ditakdirkan bagimu, untuk melihatmu di kejauhan. Melihatmu bercengkerama dengan buih ombak di tepi pantai. 

Di setiap pagi, pada jejak-jejak fatamorgana. Setiap pagi di tepi pantai, kala buih ombaknya menghapus jejak. Kala aku terbangun dari lelap. Kala aku tersadar dari mimpi. 

Dan aku tak ingin melihatmu menangis. Karena aku gagal menjadi cahaya yang mengeringkan air matamu. 

Sebaliknya kaupun tak tahu, bagaimana kau menjadi butiran embun yang membuatku sejuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun