Mohon tunggu...
Wulan NurHamidah
Wulan NurHamidah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Prodi Pemikiran Politik Islam S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Organisasi Islam untuk Muslim Minoritas di Kawasan Asia Tenggara

8 Juli 2021   14:50 Diperbarui: 8 Juli 2021   15:12 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandangan Mengenai Islam Kawasan Asia Tenggara

Asia Tenggara merupakan sebuah kawasan yang menarik untuk dipelajari. Hal ini dikarenakan banyaknya negara lain, khususnya Eropah dan Amerika yang menanamkan pengaruhnya di kawasan ini. Hal ini dapat dilihat dalam beberapa catatan sejarah yang melibatkan kedua bangsa besar ini dalam membangun perubahan sosial dan dinamika politik yang cenderung tidak berpihak kepada umat Islam. 

Politik devide etimpera (pemecah belahan) yang dilakukan kaum kolonial telah berhasil memisahkan umat Islam secara geografis dan etnis. Inilah salah satu faktor penyebab timbulnya kelompok-kelompok muslim minoritas di beberapa kawasan di Asia Tenggara, seperti di Thailand, Philipines, Cambodia, Myanmar, dan lain-lain.

Secara politik, keberadaan umat muslim minoritas di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara ini menunjukkan adanya ketidaknyamanan hidup dan bahkan tidak jarang terjadinya perlakuan diskriminatif pihak penguasa, seperti yang terjadi pada umat muslim Rohingya di Myanmar. Pada masa kekuasan Khmer di Kamboja, kondisi umat Islam juga mengalami nasip yang tidak baik. Mereka cenderung diperlakukan tidak adil oleh pihak penguasa. Meskipun akhir-akhir ini, khususnya pasca runtuhnya kekuasaan dan pengaruh rezim Khmer maka perlakuan terhadap umat Islam di bawah kepemimpinan PM. Hun Sen mulai menampakkan perlakuan yang baik terhadap umat Islam.

Dalam perspektif dakwah, kondisi sosial umat muslim minoritas seperti ini merupakan sebuah fenomena yang semestinya mendapat respons serius dari semua pihak, terutama memberikan semangat kebersamaan (solidaritas) dalam rangka membangun tingkat kepercayaan yang tinggi dalam menjalankan agama dan kehidupan sosial, baik sosial ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan lain-lain.

Aksi Strategis Pemberdayaan Muslim Minoritas

Beberapa upaya yang dilakukan oleh Organisasi IslamForum Dakwah Perbatasan (FDP) dan Forum Silaturrahim Kemakmuran Masjid Serantau (Forsimas) yang bergerak dalam bidang dakwah, pendidikan dan bina ukhwah ini, dinilai
penting untuk dipaparkan. 

1. Upaya Forsimas Dalam Pembinaan Muslim minoritas di Kamboja.

Forsimas merupakan organisasi Islam yang bergerak dalam bidang pembinaan dan penguatan umat Islam jaringan masjid. Organisasi ini lahir pada tahun 2005 di Banda Aceh atas inisiatif Drs H M Hasan Basry, MA dengan jumlah keanggotaan awalnnya terdiri dari 4 (empat) negara anggota, yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam dan Singapore. Misi utama Forsimas adalah menjalin persaudaraan antar Masjid sedunia melalui jaringan pengurus masjid dan organisasi Islam lainnya sehingga semangat persaudaraan (ukhwah Islamiyah) dapat terbina dengan baik. 

Forum ini menitikberatkan perhatiannya pada pembinaan dan penguatan sektor kerjasama antar masjid dengan sasaran yang ingin diccapai adalah terbinanya kesatuan Masjid sedunia. Realitas menunjukkan bahwa masjidil Haram atau masjid Nabawi hingga saat ini masih tampil dengan begitu megah, eksklusif dalam kesendiriannya sehingga dikagumi oleh siapa saja yang melihatnya. Namun kekaguman itu hanya bersifat persial dan sendiri saja, karena ia tidak mau melirik nasip masjid-masjid lain di seluruh dunia.

Fenomena ini telah menggelitik semangat para pendiri Forsimas untuk membangun silaturrahim antar masjid dalam rangka mengejar cita-cita besar yaitu terjalinnya hubungan silaturrahim dan pola pembinaan umat Islam yang terkoordinir secara baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun