Mohon tunggu...
Wulan DwiLusiarani
Wulan DwiLusiarani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Benarkah Pandemi Dapat Mengubah Perilaku Konsumen Menjadi Berkembang Secara Digital?

23 Januari 2022   22:39 Diperbarui: 23 Januari 2022   22:57 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hingga saat ini telah terhitung lebih dari satu tahun sejak pemerintah mendeklarasikan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Dan juga, sudah lebih dari satu tahun terhitung sejak ditetapkannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar juga kehidupan normal yang baru atau kita sebut sebagai “New Normal”. Dimana semua kegiatan harus dialihkan untuk dijalankan secara online, baik itu dalam dunia kerja maupun dalam dunia pendidikan. 

Toko yang biasanya ramai dipinggir-pinggir jalan kini mulai terlihat tak ada oengu jung. Obrolan malam di kedai kopi perkotaanpun kini tidak ada lagi. Bahkan, tidak ada lagi jalan santai di mall tanpa perlu memikirkan ketatnya protokol kesehatan guna mengurangi penyebaran wabah. Dan saat ini, seseorang memiliki kecenderungan untuk berdiam diri di rumah jika tidak ada kepentingan yang dirasa mendesak.

Ditengah-tengah situasi seperti ini bagaimanakah kita bisa memenuhi kebutuhan belanja kita? Pasar Online merupakan solusi yang banyak ditawarkan saat ini. Saat ini platform e-commerce telah menjadi andalan bagi hampir seluruh masyarakat di seluruh dunia, khususnya di Indonesia. Pandemi telah mempercepat terjadinya pergeseran global menuju pada era digital. Bagaimana tidak kita ambil saja satu contoh kecil,

ketika kita sebagai konsumen telah bekerja dari rumah atau melakukan WFH (Work From Home) dengan memandangi layar komputer selama kurang lebih 7 hingga 8 jam , keluar untuk membeli makanan adalah hal yang cukup merepotkan dan melelahkan, maka dari itu kita akan cenderung untuk menggunakan platform digital untuk membeli makanan.

Contoh lain, bagaimana jika secara tiba-tiba kita menginginkan sushi saat menjelang tengah malam? Sedangkan pada saat pandemi seperti saat ini sebagian akses jalan telah ditutup sekitar pukul 8 malam, tentu kita akan melakukan pembelian sushi ini secara online melalui aplikasi pengidiman makanan. Memang benar, ketika dikatakan selalu ada hikmah yang dapat kita ambil pada suatu permasalahan. Dimana ketika terjadi pandemi seperti saat ini disaat semua orang merasa paranoid untuk keluar rumah, maka mau tidak mau akan mendorong orang-orang tersebut untuk menguasai teknologi digital.

Hal utama yang paling mempunyai pengaruh besar dalam perilaku dan yang meruoakan motivasi untuk mengarahkan seseorang melakukan tindakan tertentu adalah minat. Minat konsumen saat ini untuk berbelanja secara online sangat besar dan hal inilah yang kemudian akan mengarahkan mereka untuk kemudian melakukan sejumlah usaha untuk menjalankan minat mereka tersebut. 

Namun, apakah semua konsumen saat ini memiliki kecenderung untuk belanja di platform digital jawabannya tentu tidak. Hal ini dikarenakan sebagian dari konsumen tidak memiliki rasa percaya untuk melakukan transaksi secara online. Kepercayaan merupakan salah satu faktor utama yang sudah semestinya dibangun oleh suatu bisnis utamanya dalam transaksi jual beli online. 

Hanya konsumen dengan kepercayaan yang tinggi yang akan melakukan transaksi jual beli secara online. Jika tidak ada landasan kepercayaan diantara penjual dan pembeli maka tidak akan ada pula transaksi yang terjadi di platform online.

Jadi, jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang telah tertulis dalam judul artikel ini adalah ya, pandemi memang mengubah perilaku konsumen menjadi berkembang secara digital. Namun, tidak semua konsumen melainkan hanya konsumen tertentu yang memiliki minat untuk melakukan transaksi di platform digital. Dan terlebih lagi itu dapat terjadi ketika konsumen memiliki rasa kepercayaan  yang tinggi untuk melakukan transaksi di platform digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun