Mohon tunggu...
Waris Sukiswati
Waris Sukiswati Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan Wartawan dan Sales dari KOMPAS

Writing is my soul and without writing ...my life seems so empty ..:) writing in blog, journal or any form of writing

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terjebak Demo di Sunny Bay Station - Hong Kong (Part 2)

17 September 2019   13:30 Diperbarui: 17 September 2019   13:50 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
semalam setelah demo, page harinya Metro tampak sepi | dokpri

YANG  demo siapa yang rungsing and panik siapa. Itulah yg terjadi sama saya dan rombongan saat menunggu bus ke Discovery Bay, di tengah suasana demo yg mencekam di sunny Bay Station. 

Seperti cerita saya kemarin, menunggu bus menuju Discovery Bay pun berebutan versi Hongkong--berebutan tetapi tetap berbaris rapi dan tidak ada orang yang berusaha saling mendahului masuk bus.

Akhirnya bus yg ditunggu-runggu datang juga. Begitu pintu bus  jurusan Disvovery Bay dibuka, penumpang yang ada di antrean berebut naik, sementara  supir teriak2 menenangkan penumpang yang berebut naik. 

Repotnya, antrean saya masih berjarak 5 meteran lebih dari bus. Duhhh...bisa ga ya saya dan teman-teman masuk bus? Saya berdoa agar bisa terangkut dan harus keangkut, soalnya malam mulai menggayut dan hujan gerimis nggak juga berhenti.

Antrean semakin pendek. Kira-kira tinggal setengah meter, pintu bus ditutup dan si sopir tetep teriak2. Penumpangpun banyak teriak agar pintu dibuka karena suasana dlm bus masih tampak kosong. Sopir ngotot nutup pintu sambil teriak2. Setelah beberapa jenak pintu dibuka lagi dan saya dpt info kenapa pintu ditutup. Banyak penumpang belum bayar. Pintu ditutup agar penumpang bayar dulu, tunai atau pakai octopuz. Setelah yakin penumpang di dalam bayar, pintu dibuka lagi.

Alhamdulillah akhirnya saya bisa masuk juga karena didorong hebat dri belakang. Mau bayarpun dng men-tap kartu susahnya minta ampun. Di depan saya ada bapak pake celana pendek pegang hp--saya pikir jgn2 dia intel. Beruntung juga saya di belakangnya sehingga ga harus terdorong makin ke dalam dan terseret ke atas. Sekitar 30 detik saya masuk, bus berjalan. Sangat padaaatt. Saya berdiri di sebelah bapak tadi berpegangan erat pada hand rail di bus.

Bus pun kemudian meninggalkan stasiun. Biasanya bus ini penumpangnya paling 10 sampai 20 an krn memang melayani rute lokal dri stasiun ke discovery bay. Orang lebih suka naik kereta atau metro krn murah dibanding ferry. 

Setelah tenang berada dlm bus, saya melihat ke luar jendela. Hujan masih turun, banyak sebagian orang berjalan. Mungkin mereka nggak kebagian bus, malas menunggu dan tdk mau terjebak lama di lokasi demo. Sejauh mata memandang hanya laut dan jalanan aspal hitam serta orang2 yg makin kecil kelihatan karena bus makin jauh melesat di jalan pinggir laut. Malam makin gelap. Jalanan sepi, sesekali bus berpapasan dgn mbil pribadi, bus atau truk.

Ketika bus berjalan sekitar 5 km, kami berpapasan dgn mobil patroli polisi dan motor. Tanpa sirine, tapi ngebuutt. Kembali ke suasana dlm bus, semua orang saling mengomentari kejadian tadi. Saya memberanikan diri bertanya ke Bapak sebelah saya. "Discovery Bay masih jauhkah? Bagaimana saya nanti beli tiket ferry?"

Dgn bahasa Inggris terbata-bata dan sumpahh saya nggak terlalu paham krn bahasanya campuran--bhs kanton (bhs cina yg dipakai di HK) dan Inggris yg babalieuut. "Buy ...bla...bla..chip...terminuz sambil dia nunjuk dirinya..bla...blaa dan bla" yg arti bebasnya beli  cip di terminuzzz. Tapi sumpah saya nggak paham sama sekli yang dia sampaikan. Yang saya coba pahami adalar nanti saya hars kembali cip di terminus--kira-kira artinya dermana ferry. Saya manggut2 antara paham dan tidak.

Setelah beberapa lama, sampailah di sebuah halte pemberhentian. Dari halte yg masuk lebih banyak lagi dan si Bapak turun. Saya ikuti dia dong turun, karena saya pikir inilah pelabuhannya meski saya ga lihat ada pelabuhan. Ketika dia tahu saya mengikutinya, dia mendorong saya kembali ke dalam sementara saya merangsek mau keluar. Akhirnya dia membentak Terminusss!!! Katanya dan dia menunjuk ke luar No Terminusss. Oh myyyy Gooddddd!!! Saya paham.

Saya merangsek lagi ke dalam, krn yg naik makin banyak. Dgn susah payah, saya bisa bertahan di bus. Bus meluncur kembali dan makin masuk ke jalan2 gelap menuju pelabuhan Discovery. Hati saya kebat kebit juga. Duhh gimana nanti nih di Pelabuhan. Saya pasrah, ya sudahlah gimana nanti aja.
Setelah berputar beberapa kelokan bus nggak kunjung berhenti. 

Saya ngobrol sama teman jalan, "Piye iki yo. Duhh, kita ga punya chip buat beli tiket". Karena itu yg saya paham dari penjelasan bapak tadi. Temen saya malah panik. Syukurlah pertanda baik muncul. Allah memang selalu tepat waktu membantu umatNYA. Dua perempuan di belakang saya bicara bahasa Inggris, kemudian saya tahu mereka pekerja Filipin di HK yg mau pelesir ke Disney. 

Salam satunya berkata, "Take 7 pm Ferry. Hopefully can catch the time". Pucuk dicinta ulam tiba. Saya colek salah satunya. "I am going back to Tsim Shat Tsui. How can I buy ticket from the pier," Mereka lihat kami sejenak, hehehe mereka pasti ngira kami pekerja juga. Kalo TKW Indo kan menor2 dandannya. Mereka balik tanya "filipin?" Saya geleng kepala. Indonesia. Mereka balik nanya lagi, "work here?" Setengah ga percaya kok kucel ga menor .

"No...traveler". Baru mereka nyerocos. Dari penjelasanya, saya tahu bahwa nanti beli ticket di dermaga Discovery. Harga ticket mereka juga belum tahu pasti. Mereka juga menjelaskan beli ticket bisa pakai yang tunai tau Octopus kemudian penumpang akan mendapat  chip utk naik ferry. Turun di Central dan nanti bisa naik ferry ke Tsim Shat Tsui, bus atau taxi. 

Saya berterima kasih sama mereka dan bilang akan ikut mereka sampai beli tiket. We have a deal then. Saya jadi lebihh tenang karena ada teman yg bisa bantu sampai naik ferry. Hehehe...panjang juga ya. Saya lanjut lagi deh, drama naik ferrynya. Sampai nanti ya.(***)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun