Mohon tunggu...
Azeem Amedi
Azeem Amedi Mohon Tunggu... Freelancer - Blog Pribadi

Masih belajar, mohon dimaklumi. | S1 Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran | F1 & Racing Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

#CelotehF1: Pergerakan Bursa Pebalap dan Prediksi Persaingan di Musim 2019

9 Januari 2019   09:45 Diperbarui: 21 Januari 2019   08:46 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keputusan manajemen tim untuk melakukan barter Kimi Raikkonen dengan rookie bertalenta Charles Leclerc bisa menjadi suatu keputusan tepat, tetapi juga bisa membahayakan bagi tim. Leclerc merupakan talenta muda sempurna, layaknya Vettel ketika muda dulu. Vettel dan Leclerc juga merupakan talenta berkelas, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa mereka akan menorehkan poin-poin lebih banyak dibanding ketika Vettel berpartner dengan Kimi. 

Hanya saja, jika tim tidak bisa menjaga dua talenta ini dengan baik, "sikut-sikutan" tidak mungkin tidak akan terjadi, Leclerc sebagai junior bisa saja menjadi ancaman bagi Vettel yang berambisi mengejar titel juara dunia kelima dan bukan tidak mungkin bakal terulang rivalitas antara junior-senior mirip seperti Vettel dan Mark Webber saat keduanya membela Red Bull Racing.

RED BULL (Max Verstappen dan Pierre Gasly)

Skuat Banteng Merah bergelimang bintang muda bertalenta. Max Verstappen sebagai pebalap muda impresif kembali memperkuat Red Bull untuk keempat kalinya sejak 2016, bersama satu lagi didikan kebanggaan akademi Red Bull, Pierre Gasly. Red Bull yang akan bertarung di musim 2019 dengan pasokan mesin dari pabrikan Jepang, Honda, patut diperhatikan perkembangan mereka. 

Max Verstappen dan Pierre Gasly| Sumber: www.formula1.com
Max Verstappen dan Pierre Gasly| Sumber: www.formula1.com
Perekrutan Gasly ke tim utama Red Bull bisa jadi suatu langkah tepat yang diambil oleh direksi tim karena pengalaman Gasly yang spektakuler bersama Honda sejak ia berkiprah di Super Formula dan ketika ia membela Toro Rosso di musim 2018. 

Honda kenal Gasly dan begitupun sebaliknya, sehingga perekrutan tersebut bisa menjadi salah satu kunci kekuatan Red Bull untuk menjadi lebih kuat, serta meratanya kemampuan di antara dua pebalap. 

Kedua pebalap yang sama kuat ini juga perlu dikontrol dengan baik oleh tim agar tidak saling berjibaku di dalam trek yang dapat berakibat terabaikannya target tim. Red Bull harus bisa mengatur mereka lebih baik dibanding ketika Verstappen masih bertandem dengan Daniel Ricciardo, agar tidak terjadi lagi insiden seperti Hungaria 2017 atau Azerbaijan 2018.

RENAULT (Daniel Ricciardo dan Nico Hulkenberg)

Pabrikan otomotif asal Prancis siap memulai lembaran baru musim depan dengan menggaet pebalap Red Bull, Daniel Ricciardo. Ricciardo dikontrak selama 2 musim di Renault bersama Nico Hulkenberg dengan harapan dapat mendongkrak posisi tim binaan Cyril Abiteboul, demi menyongsong mimpi menjadi tim top untuk menyaingi trio raksasa Mercedes, Ferrari, dan Red Bull. 

Ricciardo dinilai punya pengalaman, terutama dengan koleksi 7 kemenangan bersama Red Bull sepanjang musim 2014 hingga 2018 memang dapat berpotensi memberikan feedback positif terhadap Renault. 

Nico Hulkenberg dan Daniel Ricciardo | Sumber: http://f1i.com
Nico Hulkenberg dan Daniel Ricciardo | Sumber: http://f1i.com
Kemampuannya pun pasti tidak diragukan di balik kemudi jet darat, sehingga tandem Ricciardo-Hulkenberg dapat dikatakan suatu keputusan tepat demi mengangkat level Renault kembali pada kejayaan mereka sejak 2006. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun