Mohon tunggu...
WON Ningrum
WON Ningrum Mohon Tunggu... Konsultan - Peace of mind, peace of heart...

Hello, welcome to my blog!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yang Masih Selalu Terkenang, Saat Tarawih di Masa Kecil

16 April 2021   20:36 Diperbarui: 16 April 2021   20:45 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto: Masjid Pesantren, Masjid Masa Kecil (Koleksi Pribadi) 

Ada yang masih selalu terkenang bila bulan Ramadan telah tiba, yaitu rutinitas saya dan teman-teman pergi ke masjid untuk salat Tarawih berjamaah sewaktu kami masih usia Sekolah Dasar!

Waktu itu tak banyak masjid yang besar dan ramai.

Satu-satunya masjid yang dekat dengan lingkungan kami saat itu yang bisa dikatakan cukup padat oleh jamaah adalah sebuah masjid yang berada di lingkungan pesantren, yang berjarak kurang lebih 500 meter dari rumah saya.

Sebagai seorang anak perempuan yang berusia di bawah 10 tahun waktu itu, saya terbilang cukup rajin ke masjid untuk menunaikan salat Tarawih berjamaah.

Saya dan teman-teman di lingkungan saya tidak berangkat ke masjid bersama-sama karena rumah kami tidak saling berdekatan. Kami baru bertemu setelah kami sudah berada di dalam masjid.

Entah apa yang 'membius' kami waktu itu sehingga kami begitu antusias untuk ke masjid saban malamnya.

Ibu saya malah lebih sering khawatir karena hal ini. Jadilah paman saya yang ditugaskan untuk selalu mengawal saya ke masjid karena saya selalu ingin berangkat ke masjid lebih awal dari anggota keluarga kami yang lain.

Sesampai di masjid, sebagai anak-anak, kami malah sangat senang jika bisa menempati shaf paling depan, di bagian jamaah perempuan pastinya.

Seingat saya, kami pun waktu itu termasuk anak-anak yang "serius" ibadah (hehe...), mulai dari ketertiban menjelang salat Isya berjamaah, tidak ribut saat mendengarkan ceramah keagaamaan setelahnya, dan pada akhirnya salat Tarawih berjamaah.

Kami begitu khusyuk mengikuti ibadah salat Tarawih sampai selesai.

Ketika prosesi shalat telah usai, di sini nih bagian yang seru: kami berusaha untuk keluar duluan sambil berlomba mencari sandal kami di depan masjid, siapa tahu sandal kami ada yang sudah digondol orang, kan? (Hehe... )

Nah, ketika saya dan teman-teman sudah berkumpul semua di depan masjid, kami baru bisa jalan kaki pulang bersama-sama.

Suasana syahdunya bulan Ramadan betul-betul sangat terasa bagi saya.

Di jalan pulang kami selalu bercerita dan bercanda riang, sambil membeli penganan kecil di seputaran masjid.

Ramainya orang-orang yang keluar masjid secara serentak menambah suasana begitu berbeda, suasana khas Ramadan. Dan sebagai anak kecil waktu itu, saya sangat menyukai suasana itu.

Di saat itu, saya merasakan suasana yang menenangkan, menyenangkan dan merasakan suatu kenyamanan sekaligus!

Esok harinya, saya sudah tidak sabar untuk ke masjid lagi, karena merindukan suasananya yang akan berulang lagi dan lagi.

Sampai sekarang, jika sedang mudik, saya selalu menyempatkan diri untuk mampir dan melihat-lihat masjid di masa kecil saya itu.

Sebuah masjid yang membawa kenangan tentang perkenalan dan persentuhan masa kecil dengan peribadatan kepada-Nya, terutama di bulan suci Ramadan yang penuh rahmat, barakah, dan pengampunan-Nya...*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun