Mohon tunggu...
Wiwin Windya Azhari
Wiwin Windya Azhari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Saya merupakan seorang mahasiswi S1 Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Malang. Saya memiliki minat di bidang ilmu politik dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi Budaya terhadap Nasionalisme dan Masa Depan Bangsa Indonesia

6 Januari 2023   15:03 Diperbarui: 6 Januari 2023   15:04 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Globalisasi merupakan salah satu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang berkaitan dengan peningkatan ketergantungan antarbangsa serta antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi lainnya sehingga batas-batas antar suatu negara semakin samar. Globalisasi merupakan salah satu gejala telah tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia sehingga menjadi budaya dunia atau yang disebut world culture. Globalisasi budaya sendiri merupakan suatu penyebaran budaya yang berupa gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan tujuan untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial antarmanusia. Penyebaran tersebut dilakukan dengan berbagai media, diantaranya yaitu melalui internet, media budaya masyarakat, perjalanan turis ke luar negeri, dan sebagainya. Gejala terjadinya globalisasi budaya sebenarnya telah semenjak lama, tepatnya sejak perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat dan benua di dunia ini. Namun globalisasi budaya secara intensif mulai terasa saat awal abad ke-20 seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi.

Kebudayaan didefinisikan sebagai hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya merupakan sebuah wujud hasil kemampuan manusia dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa merupakan seluruh unsur ekspresi jiwa manusia yang menggambarkan nilai dan norma sosial. Cipta merupakan kemampuan berpikir yang dapat menghasilkan sebuah ilmu pengetahuan. Selama ini globalisasi budaya selalu dikaitkan dengan dominannya negara-negara Barat dengan budayanya atau yang biasa dikenal dengan istilah westernisasi. Westernisasi sendiri pada kenyataannya memang berkaitan erat dengan globalisasi budaya. Hal ini dikarenakan globalisasi budaya sendiri merupakan salah satu strategi negara-negara Barat dalam melakukan ekspansi produk kebudayaan. Dengan kata lain, westernisasi merupakan salah satu produk dari terjadinya globalisasi dan sangat berpengaruh terhadap kebudayaan di suatu negara.

Akibat westernisasi sedikit banyaknya mengancam eksistensi kebudayaan daerah di Indonesia secara umum. Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya globalisasi budaya ini dapat berupa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif terjadinya globalisasi budaya di Indonesia, diantaranya yaitu berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam beraktivitas, mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju demi tingkat kehidupan yang lebih baik, serta terjadinya perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat globalisasi budaya di Indonesia, diantaranya yaitu masyarkat memiliki sifat materialistis karena memandang segalanya dari segi materi, meningkatnya sifat konsumerisme dan hedonisme, serta masyarakat yang lebih bersifat individualis. Selain itu terdapat faktor-faktor yang juga dapat mengancam eksistensi budaya daerah akibat globalisasi budaya, diantaranya yaitu kurangnya kesadaran masyarakat, minimnya komunikasi budaya, serta kurangnya pembelajaran mengenai kebudayaan daerah Indonesia.

Selain memengaruhi dari sisi kebudayaan, globalisasi budaya juga berpengaruh terhadap nilai-nilai nasionalisme di Indonesia. Dampak positif globalisasi budaya terhadap nilai-nilai nasionalisme di Indonesia yaitu kita dapat meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja dan disiplin yang tinggi serta dengan kemajuan IPTEK dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya akan meningkatkan rasa nasionalisme kita terhadap bangsa Indonesia. Disamping dampak positif yang ditimbulkan, juga terdapat dampak negatif akibat globalisasi budaya terhadap nilai-nilai nasionalisme di Indonesia, yaitu terjadinya globalisasi budaya berkemungkinan meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran yang mana nilai tersebut dangat bertentangan dengan ideologi yang dianut oleh Indonesia yaitu Pancasila. Jika hal tersebut terjadi, maka rasa nasionalisme pada bangsa Indonesia akan luntur.

Dengan cukup krusialnya dampak negatif yang dapat ditimbulkan akibat globalisasi budaya terhadap nilai-nilai nasionalisme di Indonesia, maka demi menjaga masa depan Indonesia dibutuhkan antisipasi terhadap hal tersebut. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif terhadap nilai nasionalisme di Indonesia tersebut, yaitu dengan menumbuhkan semangat nasionalisme yang tanggung, sebagai contoh dengan semangat mencintai produk dalam negeri; menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik dan benar; melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya karena Indonesia menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan; mewujudkan supremasi hukum, merapkan, dan menegakkan hukum dalam arti yang sebenar-benarnya dan seadil-adilnya dalam implementasinya; serta selektif terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi, baik di bidang politik, ideologi, ekonomi, maupun sosial budaya bangsa.

Pada tanggal 15-16 November 2022 kemarin merupakan puncak kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang telah dilaksanakan di Bali. Kegiatan internasional tersebut merupakan salah satu media terjadinya globalisasi budaya. Pada kenyataannya pun penyelenggaraan rangkaian kegiatan KTT G20 telah membawa dampak langsung sekaligus membawa peluang besar bagi Indonesia, terutama dalam eksistensi kebudayaan daerah Indonesia. Pemilihan Kota Bali sebagai tempat berlangsunya kegiatan merupakan keputusan yang tepat dengan Bali yang kaya akan kebudayaan daerahnya menjadi daya tarik sendiri bagi para pemimpin negara luar yang menghadiri kegiatan tersebut. Selain itu, pada acara gala dinner kegiatan KTT G20 disuguhkan dengan penampilan megah kebudayaan Indonesia dari berbagai daerah. Hal tersebut merupakan strategi yang tepat dalam promosi kebudayaan daerah Indonesia dan sebagai bentuk telah terjadinya globalisasi budaya.

Kita sebagai anak bangsa dan generasi penerus bangsa Indonesia hendaknya bersikap bijak dengan globalisasi budaya yang menyebabkan batas-batas antar negara semakin samar dengan meminimalisir setiap dampak negatif yang ditimbulkan serta memanfaatkan segala media sebagai ajang untuk eksistensi kebudayaan daerah Indonesia. Dengan bersikap bijak terhadap globalisasi budaya yang terjadi, tentunya hal ini mencerminkan rasa nasionalisme kita terhadap bangsa Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun